Profil Biografi Yusuf Al Qaradhawi, Ulama Fikih Kontemporer yang Wafat di Qatar
Yusuf Al Qaradhawi mendapat perhatian cukup besar dari pamannya sehingga ia menganggapnya sebagai orang tua sendiri. Keluarga pamannyapun taat menjalankan agama Islam. Tidak heran kalau Yusuf Al Qaradhawi menjadi seorang yang kuat beragama.
Dalam masalah pendidikan, pamannya mendidik menghafal al-Qur'an secara intensif ketika usianya baru 5 tahun dan pada usia 10 tahun ia sudah menghafal al-Qur'an dengan fasih sehingga ia sering diminta menjadi imam karena kefasihan dan kemerduan suaranya terutama paad shalat-shalat yang mengeraskan bacaan seperti maghrib, isya' dan subuh.
Yusuf Al Qaradhawi mengawali sekolahnya di sekolah dasar dan menengah di lembaga pendidikan sekolah cabang al-Azhar dan selalu menempati rengking pertama yang kemudian salah satu guru memberi gelar Allamah.
Di sekolah menengah umum dia meraih rengking kedua untuk tingkat nasional, Mesir. Setelah itu dia masuk Fakultas Ushuluddin di Universitas al-Azhar dan lulus pada tahun 1952. sebagai Sarjana S1 dan menduduki rengking pertama dari 180 mahasiswa. Kemudian ia memperoleh ijazah setingkat S2 dan memperoleh rekomendasi untuk mengajar dari fakultas bahasa dan sastra pada tahun 1954. Pada tahun 1958 dia memperoleh ijazah Diploma dari Ma'had Dirasat al-Arabiyah al- Aliyah dalam bidang bahasa dan sastra. Kemudian pada tahun 1960 dia mendapat ijazah setingkat Master di Jurusan Ilmu-Ilmu al-Qur'an dan Sunnah di Fakultas Ushuluddin.
AL Qaradhawi berhasil meperoleh gelar Doktor dengan peringkat "summa comlaude" pada tahun 1973 dengan Disertasi yang berjudul "Fiqh Az-Zakah".5 Beliau terlambat meraih gelar Doctor karena situasi poitik Mesir yang tidak menentu, selain itu dia ditahan oleh penguasa militer Mesir atas tuduhan mendukung gerakan ihwanul muslimin.
Setelah keluar dari tahanan dia hijrah ke Daha Qatar dan mendirikan Madrasah ad-Din atau Institute Agama bersama temanteman seangkatannya. Madrasah inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Syari'ah Qatar yang kemudian menjadi Universitas Qatar dengan beberapa Fakultas. alQaradhawi sendiri duduk sebagai Dekan Fakultas Syari'ah pada Universitas tersebut.
Pemikiran Yusuf al-Qaradhawi dalam bidang keagamaan dan politik banyak diwarnai oleh pemikiran Syekh Hasan al-Banna. Ia sangat mengagumi Syekh Hasan al-Banna dan menyerap banyak pemikirannya.
Mengenai wawasan ilmiahnya, Al-Qaradhawi banyak dipengaruhi oleh pemikiran ulama-ulama al-Azhar. Walaupun sangat mengagumi tokoh-tokoh dari kalangan Ikhwanul Muslimin dan al-Azhar, ia tidak pernah bertaklid begitu saja.