Sejarah Qurban Nabi Ibrahim: Cikal Bakal Penyembelihan Hewan Saat Idul Adha
JAKARTA, iNews.id - Sejarah qurban Nabi Ibrahim patut dijadikan teladan bagi seluruh umat Islam. Dari kisah tersebut dapat dilihat ketaatan Khalilullah terhadap Sang Pencipta.
Hingga pada akhirnya, penyembelihan hewan kurban menjadi perintah Allah SWT kepada umat Islam yang mampu melaksanakannya. Hal itu tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 2.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: “Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.”
Adapun sejarah qurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim adalah sebagai berikut.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, salah satu kisah hidup Nabi Ibrahim menjadi cikal bakal perintah menyembelih hewan kurban dalam agama Islam. Hal itu dapat dilihat dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 102.
"قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
Jika menilik pada tafsir ayat tersebut yang tertulis dalam kitab ‘Tafsir Al-Qur’anul Adhim’ karya Ibnu Katsir, Nabi Ibrahim sempat mendapatkan ujian keimanan. Pada waktu itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail yang masih berusia 7 tahun.
Tanpa keraguan, Nabi Ibrahim bersedia menjalankan perintah tersebut walaupun merasa sedih akan kehilangan putranya. Kemantapan hati itu juga dimiliki oleh Nabi Ismail yang meminta ayahnya untuk segera melaksanakan perintah Allah.
Menuju waktu penyembelihan, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sempat digoda oleh setan untuk mengurungkan niatnya. Namun ketika mendapat godaan tersebut, mereka melempari setan dengan batu kerikil berulang kali yang akhirnya menjadi cikal bakal ibadah lempar jumrah saat menunaikan haji.
Setan bahkan menggoda ibunda Nabi Ismail, Siti Hajar dengan cara yang sama. Namun lagi-lagi, keluarga itu mantap dengan keputusannya untuk taat pada perintah Allah.
Kemudian tiba pada hari di mana Nabi Ibrahim hendak menyembelih putranya. Saat itu, Nabi Ibrahim bahkan telah meletakkan pisau di leher Nabi Ismail.
Saat nyaris digerakkan, Allah SWT tiba-tiba menyuruh Nabi Ibrahim untuk berhenti. Seketika, Nabi Ismail diganti oleh domba.