Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Shalat Sunnah sebelum Datangnya Khatib Jum’at, Bacaan Niat dan Keutamaannya
Advertisement . Scroll to see content

Shalat Sunnah Rawatib: Jenis, Niat, dan Tata Cara

Rabu, 24 Mei 2023 - 17:45:00 WIB
Shalat Sunnah Rawatib: Jenis, Niat, dan Tata Cara
Shalat Sunnah Rawatib (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Setiap Muslim perlu memahami tentang shalat sunnah rawatib untuk kemudian mengamalkannya. Shalat Sunnah Rawatib adalah shalat sunah yang waktu pelaksanaannya  mengiringi shalat fardhu.

Shalat sunnah tersebut dapat dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardhu. Berdasarkan waktu pelaksanaannya, shalat sunnah rawatib dibagi menjadi dua yakni qabliyah dan ba'diyah.

Shalat sunnah Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut rawatib qobliyah. Sedangkan. shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat wajib disebut rawatib bakdiyah.

Ditinjau dari segi hukumnya, shalat rawatib juga terbagi menjadi dua jenis lagi yakni rawatib Muakkad dan Rawatib Ghairu Muakkad. Berikut adalah penjelasannya.

Shalat Sunnah Rawatib

Shalat Sunnah Rawatib Muakkad dan Ghairu Muakkad

Shalat sunnah muakkad adalah shalat sunnah yang dianjurkan atau dikuatkan, yakni shalat sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW jarang untuk meninggalkannya.

Dikutip dari laman NU, adapun di antara shalat yang muakkad ada sepuluh rakaat sebagaimana disebutkan Syekh Zainuddin Al-Malibary:

والمؤكد من الرواتب عشر وهو ركعتان قبل صبح وظهر وبعده وبعد مغرب وعشاء

Artinya, "Shalat-shalat rawatib yang muakkad ada 10 rakaat: 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat setelah dzuhur, 2 rakaat setelah maghrib dan 2 rakaat setelah isya."

Hal tersebut juga senada dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang artinya:

"Telah berkata Abdullah Ibnu Umar, ‘Saya hafal tentang shalat sunnah Nabi SAW, yakni sepuluh rakaat: dua rakaat sebelum Zhuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib di rumahnya, dua rakaat sesudah Isya di rumahnya dan dua rakaat sebelum shalat Subuh." (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadits di atas, maka shalat sunnah rawatib yang muakkad dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Dua rakaat sebelum salat shalat dzuhur.
2. Dua rakaat sesudah salat shalat dzuhur.
3. Dua rakaat sesudah salat shalat maghrib.
4. Dua rakaat sesudah salat shalat isya.
5. Dua rakaat sebelum salat shalat subuh.

Sedangkan, shalat sunnah ghairu muakkad adalah shalat sunnah yang tidak dikuatkan. Sebab Rasulullah SAW jarang melaksanakannya (terkadang dikerjakan, terkadang tidak dilaksanakan oleh Rasulullah SAW). Adapun jumlah rakaat secara keseluruhannya yaitu ada sepuluh yang terdiri dari:

1. Dua rakaat sebelum shalat dzuhur (selain dua rakaat yang muakkad).
2. Dua rakaat sesudah shalat dzuhur (selain dua rakaat yang muakkad).
3. Empat rakaat sebelum shalat ashar.
4. Dua rakaat sebelum shalat maghrib.
5. Dua rakaat sebelum shalat isya.

Shalat rawatib baik yang muakkad atau ghairu muakkad adalah shalat sunah yang tidak dianjurkan berjamaah. Adapun keutamaan dari pelaksanaan salat ini adalah agar menambah pahala atau menambal kekurangan pada shalat fardhu.

Niat Shalat Sunnah Rawatib

1. Niat Shalat Rawatib sebelum Shalat Subuh

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى 

"Usholli Sunnatan Subhi Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala."

Artinya: Aku niat mengerjakan shalat sunnah sebelum subuh 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.

2. Niat Shalat Rawatib sebelum Shalat Dzuhur

 اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى 

“Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”

Artinya: Aku niat mengerjakan shalat sunnah sebelum dzuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.

3. Niat Shalat Rawatib sesudah Shalat Dzuhur

 اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى 

“Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala” 

Artinya: Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah dzuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.

4. Niat Shalat Rawatib sesudah Shalat Magrib

اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى 

“Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”

Artinya: Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah magrib 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.

5. Niat Shalat Rawatib sesudah Shalat Isya

اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى 

“Usholli Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”

Artinya: Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut