Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puasa Rajab Berapa Hari? Simak Jadwal, Bacaan Niat dan Keutamaannya
Advertisement . Scroll to see content

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan, Bacaan Niat dan Keutamaan

Kamis, 04 Mei 2023 - 15:55:00 WIB
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan, Bacaan Niat dan Keutamaan
Sholat gerhana bulan sangat dianjurkan untuk dikerjakan ketika terjadi fenomena alam. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gerhana bulan penumbra akan terjadi di Indonesia pada Jumat-Sabtu (5-6/5/2023). Dalam ajaran Islam, saat fenomena itu terjadi dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana bulan (khusuf). Lantas, bagaimana tata cara shalat gerhana bulan?

Dikutip dari BMKG, gerhana bulan penumbra yang akan terjadi tanggal 5-6 Mei 2023 adalah peristiwa terhalangi cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak semua sampai ke bulan.  Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama. 

Hukum Sholat gerhana bulan adalah sunnah muakkadah yang ditetapkan dalam syariat Islam sebagaimana para ulama telah menyepakatinya.

Dalilnya adalah firman Allah SWT :

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya: Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37)

Selain itu, hadits Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Artinya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Dilansir dari Buku Fiqih Shalat Gerhana karya Isnan Ansory dari Rumah Fiqih Indonesia, sholat gerhana bulan (khusuf) maupun matahari (kusuf) merupakan sholat yang dilakukan secara khusus pada saat terjadi gerhana matahari atau bulan secara sempurna maupun sebagian saja.

Sholat gerhana bulan dikerjakan 2 rakaat dengan tata cara khusus yakni 2 kali mnembaca Al fatihah dan surat Al qur'an, 2 kali berdiri, 2 kali rukuk, dan 2 kali sujud. Pada sholat gerhana bulan, bacaannya dikeraskan atau jahr sebagaimana sholat malam pada umumnya.

Sholat gerhana bulan dianjurkan dikerjakan dengan cara berjemaah tanpa azan dan iqamat hanyalah panggilan shalat dengan lafaz "As-Shalatu Jamiah".

1. Membaca niat di Dalam Hati

Sholat gerhana bulan maupun matahari memang dianjurkan dikerjakan berjamaah namun boleh juga dikerjakan sendirian. berikut bacaan niat sholat gerhana bulan berjamaah dan sendirian.

- Niat Sholat Gerhana Bulan Berjamaah

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Latin: Ushallii sunnatal khusuufi rak‘ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta‘aalaa.

Artinya: Saya sholat Sunnah Khusuf dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah

- Niat Shalat Gerhana Bulan Sendirian

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Latin: Ushallii sunnatal khusuufi rak‘ataini lillaahi ta‘aalaa.

Artinya: Saya sholat Khusuf sendirian dua rakaat karena Allah.

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa

3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz

4. Membaca surat Al Fatihah

5. Membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).

6. Ruku’

7. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”

8. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat al quran.

9. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama

10. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya

11. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)

12. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali

13. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

14. Tasyahud 

15. Salam.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut