Sholawat Jibril Jadi Mahar Pernikahan Nabi Adam dengan Siti Hawa
JAKARTA, iNews.id - Sholawat Jibril tidak hanya menjadi pembuka pintu rezeki bagi yang mengamalkannya, sholawat Jibril juga ternyata menjadi mahar dalam pernikahan Nabi Adam dengan Siti Hawa.
Menikah dalam Islam selain merupakan sunah Nabi Muhammad SAW, juga menjadi jalan menghalalkan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Islam sangat memperhatikan fitrah suci manusia.
Islam tidak mengajarkan pemeluknya untuk mengumbar syahwatnya, tidak pula memerintahkan membuang jauh syahwat yang memang sudah menjadi fitrah manusia. Islam sangat menganjurkan bagi mereka yang telah mampu agar segera menikah.
Rasulullah Saw bersabda:
“Menikah itu termasuk dari sunahku, siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, maka ia tidak mengikuti jalanku. Menikahlah, karena sungguh aku membanggakan kalian atas umat-umat yang lainnya, siapa yang mempunyai kekayaan, maka menikahlah, dan siapa yang tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena sungguh puasa itu tameng baginya.” (HR. Ibnu Majah).
Dalam kitab Bada’i al-Zuhur Fi Waqa’i al-Duhur karya Syekh Muhammad bin Ahmad bin Iyas al-Hanafi seperti dikutip Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah (PISS-KTB), dikisahkan ketika Nabi Adam turun dari mimbar terus beliau duduk di antara para malaikat, kemudian Allah SWT menidurkan Adam karena tidur adalah istirahatnya badan.
Saat tidur, Nabi Adam bermimpi melihat Siti Hawa sebelum diciptakan. Setelah melihatnya, akhirnya Nabi Adam jatuh hati padanya. Kemudian Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk bagian kiri Adam sama bentuknya dan mempercantik ciptaan-Nya melebihi 1.000 bidadari.