Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Serukan Evaluasi Regulasi, Partai Perindo Dorong Toleransi dalam Aktivitas Keagamaan
Advertisement . Scroll to see content

Syahadat Tauhid, Pengertian serta Contohnya

Rabu, 01 September 2021 - 17:54:00 WIB
Syahadat Tauhid, Pengertian serta Contohnya
Syahadat Tauhid wajib diucapkan tiap Muslim dalam shalat wajib maupun sunnah. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

Syahadat Rasul

Selain syahadat tauhid, Muslim juga harus mengerti syahadat rasul. Syahadat Rasul yakni bentuk persaksian bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.

Lafaz syahadat rasul:

أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Asyhaduanna muhammadar rasuulullah".

Artinya: "Aku bersaksi Nabi Muhammad adalah utusan Allah". 

Nabi Muhammad SAW  adalah pembawa ajaran agama Islam dan nabi terakhir yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Makna syahadat rasul mengetahui, meyakini, mengimani dan membenarkan bahwa sesungguhnya Penguhulu para nabi, Muhammad bin Abdullah, bin Abdul Muthallib, bin Hasyim, bin Abdu Manaf yang bangsa Quraisy - shallallaahu ‘alaihi wasallam - adalah hamba Allah dan Rasul-Nya kepada seluruh makhluk. 

Manusia Sudah Bersaksi

Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa setiap anak keturunan Nabi Adam as yang lahir ke bumi sudah bersaksi dan berikrar bahwa Allah SWT adalah tuhannya.

Hal ini disebutkan dalam Surat Al-A'raf ayat 172. Allah SWT berfirman:

{وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (172) أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ (173) وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (174) }

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhan kalian?” Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.”(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (kekuasaan Tuhan), atau agar kalian tidak mengatakan, 'Sesungguhnya orang tua-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu'?” Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (QS. Al-A'raf ayat 172).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut