JAKARTA, iNews.id - Tata cara sholat hajat di bulan Ramadhan beserta doa dan niatnya patut disimak oleh seorang Muslim. Di antara banyak ibadah sunah yang dianjurkan untuk umat muslim, sholat hajat juga bisa dikerjakan saat bulan Ramadhan.
Sholat hajat memiliki makna ibadah sunah yang dilakukan untuk melancarkan urusan. Meminta kepada Allah SWT agar segera diberi jalan dan petunjuk.
Sholat hajat dianjurkan Rasulullah SAW pada siapa saja yang merasa punya hajat. Dalam hadis riwayat lain Rasulullah SAW juga bersabda tentang pentingnya sholat sunah hajat bagi umat Muslim,
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يُتِمُّهُمَا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ مُعَجِّلاً أَوْ مُؤَخِّراً
“Barang siapa berwudu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua rakaat dengan sempurna maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat.” (HR. Ahmad)
Berikut tata cara sholat hajat di bulan Ramadhan beserta doa dan niatnya.
Tata cara sholat hajat
1. Membaca niat sholat hajat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
"Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku berniat shalat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala"
2. Melakukan takbirotul ihram.
3. Membaca surat Al Fatihah.
4. Membaca surat pendek atau ayat Alquran, disarankan untuk membaca ayat Kursi dan surat Al-Ikhlas.
5. Rukuk dengan tuma'ninah.
6. Iktidal dengan tuma'ninah.
7. Sujud dengan tuma'ninah.
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
9. Sujud kedua dengan tuma'ninah.
10. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua.
11. Membaca surat Al-Fatihah.
12. Membaca surat atau ayat Alquran.
13. Rukuk dengan tuma'ninah.
14. Iktidal dengan tuma'ninah.
15. Sujud dengan tuma'ninah.
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
17. Sujud kedua dengan tuma'ninah.
18. Duduk tahiyat akhir dengan tuma'ninah.
19. Mengucap salam dengan menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.
Selepas shalat hajat hendaknya seseorang memuji Allah dan membaca shalawat untuk Rasulullah SAW. Meskipun Allah SWT sudah tahu hajat yang bersangkutan, baiknya ia membaca doa seperti yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai berikut.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm. Subhânallâhi rabbil ‘arsyil karîmil ‘azhîm. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ ya arhamar râhimîn.
Editor : Komaruddin Bagja
Follow Berita iNews di Google News