Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Teks Khutbah Jumat 25 Juli 2025 Akhir Bulan Muharram Singkat Menyentuh Hati
Advertisement . Scroll to see content

Teks Khutbah Jumat 1 Agustus 2025 Singkat Terbaru: Safar Bukan Bulan Sial

Kamis, 31 Juli 2025 - 19:53:00 WIB
Teks Khutbah Jumat 1 Agustus 2025 Singkat Terbaru: Safar Bukan Bulan Sial
Umat islam khusyuk mendengarkan khutbah Jumat dalam pelaksanaan sholat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto: Dok)
Advertisement . Scroll to see content

Lanjutan Khutbah I

Para ulama’ menyebutkan nama bulan Shafar sebagai Shafar al-Khoir yakni bulan Shafar yang penuh dengan kebaikan sebagai bentuk optimisme mengambil nilai-nilai positif dengan menyandangkan nama kebaikan bersanding dengan bulan Shafar.

Pada zaman jahiliah, berkembang anggapan bahwa bulan Shafar adalah bulan sial atau dikenal dengan istilah tasya’um. Bulan yang tidak memiliki kehendak apa-apa ini diyakini mengandung keburukan-keburukan sehingga ada ketakutan bagi mereka untuk melakukan hal-hal tertentu. Pikiran semacam ini juga masih menjalar di zaman sekarang. Sebagian orang menganggap bahwa hari-hari tertentu membawa hoki alias keberuntungan, sementara hari-hari lainnya mengandung sebaliknya.

Padahal, seperti bulan-bulan lainnya, bulan Shafar netral dari kesialan atau ketentuan nasib buruk. Jika pun ada kejadian buruk di dalamnya, maka itu semata-mata karena faktor lain, yakni semata-mata atas kehendak Allah, bukan karena bulan Shafar itu sendiri.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw pernah bersabda:

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ. (رواه البخاري ومسلم)

“Tidak ada ‘adwa, thiyarah, hamah, shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

‘Adwa adalah keyakinan tentang adanya wabah penyakit yang menular dengan sendirinya, tanpa sebuah proses sebelumnya dan tanpa seizin Allah. Thiyarah adalah keyakinan tentang nasib baik dan buruk setelah melihat burung. Dalam masyarakat jahiliah ada mitos yang mengatakan, bila seorang keluar rumah dan menyaksikan burung terbang di sebelah kanannya, maka tanda nasib mujur bakal datang. Sementara bila melihat burung terbang di sebelah kirinya maka tanda kesialan akan tiba sehingga sebaiknya pulang.

Sedangkan hamah adalah semacam anggapan bahwa ketika terdapat burung hantu hinggap di atas rumah maka pertanda nasib sial akan tiba kepada pemilik rumah tersebut. Tak beda jauh dengan shafar yang diyakini sebagai waktu khusus yang bisa mendatangkan malapetaka.

Jamaah shalat Jum’at hafidhakumullah…

Di masing-masing komunitas, baik di level keluarga, suku maupun bangsa selalu ada bulan tertentu yang dianggap sebagai bulan sial atau dijadikan “tersangka”. Sebagian orang jawa menganggap bulan Muharram atau Sura sebagai bulan sial. Sebagian lagi menganggap bulan Dzulqa’dah atau Selo/Apit sebgai bula sial.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut