Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Contoh Ceramah Singkat tentang Ikhlas, Amalkan dalam Kehidupan Sehari-hari!
Advertisement . Scroll to see content

Teks khutbah Jum'at tentang Ikhlas

Jumat, 18 Maret 2022 - 06:00:00 WIB
Teks khutbah Jum'at tentang Ikhlas
Khutbah Jumat tentang Ikhlas yang diajarkan agama. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

Beramal dengan sebaik–baiknya (Itqaan Al–amal). Seorang muslim yang mengaku ikhlas melakukan sesuatu harus membuktikannya dengan menjalankan perbuatan itu dengan sebaik baiknya tidak boleh sembarangan. Amal tidak ada kaitannya dengan honor atau imbalan sehingga salah bila ada yang memahami bahwa apabila bekerja tanpa mendapatkan honor maka dapat bekerja sesuka hati tanpa memperhatikan kualitas kerja.
“Sesungguhnya Allah SWT menyukai, bila seseorang beramal, dia melakukan dengan sebaik-baiknya..” (HR Baihaqi).

Pemanfaat hasil usaha dengan sebaik–baiknya (Jaudah Al-"ada). Seseorang muslim yang telah menjalani dua unsur keikhlasan di atas yang pertama di awali dengan niat dan diteruskan oleh usaha maka ia akan mendapatkan hasil dari dua unsur tersebut maka harus di manfaatkan dengan sebaik–baiknya dalam usaha yang lain, seperti seorang pelajar yang belajar dan mendapatkan ilmu maka ilmu yang di dapatkan harus di amalkan dengan ikhlas

Jamaah shalat Jum’at yang dmuliakan Allah

Allah Memerintahkan kepada kita untuk beribadah kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan beramal semata-mata mengharap ridha Allah semata. Allah Berfirman dalam (QS Al Bayyinah 98: 5)

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan/mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Begitu pula dalam QS Al An’am 6: 162, Allah Berfirman

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Katakanlah : sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Hanya dengan keikhlasanlah semua amal ibadah akan diterima oleh Allah SWT. Seorang mukhlish tidak akan pernah sombong kalau berhasil, tidak putus asa kalau gagal. Orang yang ikhlas akan selalu bersemangat dalam beramal. Pujian tidak membuat dia terbuai dan cacian tidak membuat dia mundur. Yang dicarinya hanyalah ridha Allah semata. Tapi seseorang yang tidak ikhlas akan cepat terbuai dan lupa diri bila mendapatkan pujian dan cepat berputus asa menghadapi segala rintangan dalam perjuangan.

Namun yang kita harus selalu waspada adalah sifat riya. Apa itu riya? Ini sifat kebalikan atau lawan dari ikhlas. Riya adalah melakukan sesuatu bukan karena Allah, tapi karena ingin dipuji atau karena pamrih lainnya.

Rasulullah saw menyebut riya sebagai syirik kecil. Dan beliau paling mengkhawatirkan syirik kecil itu terjadi pada umatnya.

“Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil” Sahabat bertanya”Apa syirik kecil itu ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Riya.” (HR. Ahmad)

Semoga Allah meridhai setiap langkah kita agar dijauhkan dari sifat riya dan tergolong kepada umat yang ikhlas beramal.

بَارَكَ اللهُ لِي وَ لَكُمْ فِي الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ, وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاَيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ ,
 وَ تَقَبَّلَ مِنّي وَ مِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Demikian teks Khutbah Jum'at tentang Ikhlas yang perlu ditanamkan dalam hati untuk diamalkan Muslim

Wallahu A'lam

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut