JAKARTA, iNews.id - Ucapan untuk orang meninggal sesuai sunnah Rasulullah SAW bagi umatnya penting diamalkan ketika mendapat kabar duka. Ucapan doa tersebut bertujuan agar si mayit mendapatkan ampunan serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Selain memberikan ucapan doa bagi sahibul musibah atau keluarga yang terkena musibah, Muslim juga disunnahkan untuk bertakziyah.
Kumpulan Doa dan Zikir Ketika Terjadi Bencana Alam
Dilansir dari Buku Akidah Akhlak Kelas XI, secara bahasa kata takziyah adalah bentuk mashdar dari azza-yu’azzi yang artinya menyabarkan, menghibur dan menawarkan kesedihannya serta memerintahkannya (menganjurkan) untuk bersabar.
Dalam arti berduka cita atau berbela sungkawa atas musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah Islam, takziyah adalah mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapan yang dapat menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan.
Perjalanan Ruh Manusia Setelah Kematian Menurut Hadits Shahih
Takziah dapat dilakukan sebelum dan sesudah jenazah dikuburkan hingga selam tiga hari. Namun demikian, takziah diutamakan dilakukan sebelum jenazah dikuburkan.
Tujuan takziah adalah menghibur keluarga yang ditinggal agar tidak meratapi kematian dan musibah yang diterimanya. Apabila jika tidak dihibur maka keluarga almarhum bisa menangis dan susah. Keadaan demikian, menurut satu riwayat, akan memberikan pengaruh yang tidak baik terhadap almarhum/almarhumah.
Takziah juga merupakan mau’izah (nasihat) bagi pelaku takziah agar mengingat kematian dan bersiap-siap mencari bekal hidup di akhirat karena maut datang tanpa memandang umur dan waktu. Kedatangannya tak dapat ditunda atau diajukan.
Takziyah merupakan suatu perbuatan yang terpuji, sebab orang yang telah ditinggal mati dalam keadaan sedih, maka kita sebaiknya datang untuk menghibur dan memberikan nasehat untuk memberikan kekuatan mental agar keluarga yang dtitinggal tetap tabah dalam menerima ujian.
Firman Allah QS. Al Baqarah : 156
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١٥٦
Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). (QS. Al Baqarah: 156)
Ketika takziyah, Muslim dianjurkan memberikan ucapan yang menghibur bagi keluarga mayit dan mendoakan kebaikan bagi si mayit.
Ucapan untuk Orang Meninggal Sesuai Sunnah
1. Membaca Istirja
Ucapan untuk orang meninggal sesuai sunnah pertama yakni membaca doa istirja yakni إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ.
Latin: Innalillahi wa innaa ilaihi raajiuun.
Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali.
2. Membaca Doa Diberi Kebaikan
Ucapan untuk orang meninggal sesuai sunnah berikutnya yakni membaca doa agar diberi kebaikan.
اللَّهُمَّ أجُرني فِي مُصِيبَتِي واخلُف لِي خَيْرًا مِنْهَا
Latin: Allahuma ajurnii fii musibatii wakhluf lii khoiran minhaa.
Artinya: Ya Allah, berilah daku pahala dalam musibahku ini, dan gantikanlah buatku yang lebih baik daripadanya, melainkan diberlakukan kepadanya apa yang dimintanya itu".
Doa ini dibaca Rasulullah saat bertakziyah ke Abu Salamah suami Ummu Salamah.
3. Membaca doa mohon ampunan
Ucapan untuk orang meninggal Islami selanjutnya yakni membaca doa mohon ampunan.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً
Allahummaghfirli wa la hu (ha) wa’qibni min hu (ha) ‘uqbaa hasanah
Artinya: "Ya Allah, ampuni diriku dan dia dan berikan kepadaku darinya pengganti yang baik."
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku