Yakjuj dan Makjuj akan Dikalahkan oleh Siapa? Begini Kemunculannya Jelang Kiamat
Saat itu, Iskandar Zulkarnain, melakukan perjalanan ke Timur Tengah sebelah utara di mana ia menjumpai segolongan manusia yang bahasanya sukar dimengerti dan tingkat kecerdasannya rendah.
Segolongan manusia tersebut selalu gelisah karena sering mendapat serbuan dari Yakjuj dan Makjuj yang menurut sebagian ahli sejarah adalah Bangsa Tartar dan Mongol yang mendiami Asia Tengah.
Zulkarnain diminta tolong untuk membuat benteng antara dua bukit belakang sungai Jihun dekat kota Tirmiz yang dapat melindungi mereka dari serbuan Yakjuj dan Makjuj.
Kisah tersebut diabadikan dalam Al Quran, Surat Al Kahfi ayat 92-96.
{ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا (92) حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلا (93) قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا (94) قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا (95) آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا (96) }
Artinya: Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, "Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi; maka dapatkah kami memberikan suatu upeti kepadamu, supaya kamu membuat dinding (pemisah) antara kami dan mereka?” Zulkrnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya ialah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat) agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain, "Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu." (QS. Al Kahfi: 92-96).
Namun, Zulkarnain tidak mau menerima upah sebagai imbalan jasa tetapi beliau hanya meminta bantuan tenaga manusia dan alat-alat yang dibutuhkan serta bahannya.
Zulkarnain mempergunakan teknik pembangunan yang sangat menakjubkan, di mana ia dapat membuat sebuah benteng yang menghubungkan antara dua puncak gunung dari potongan-potongan besi yang dicor dengan tembaga yang mendidih, sehingga Yakjuj dan Makjuj tidak dapat mendakinya karena sangat tingginya dan tidak dapat melubanginya karena sangat tebal dan keras sekali.
Zulkarnain mensyukuri nikmat Allah atas terciptanya benteng itu sebagai rahmat karunia Allah untuk melindungi rakyat yang lemah dari serbuan orang-orang yang biadab.
Sesudah membangunnya Zulkarnain berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
{هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا. وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا}
Artinya: Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar. Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al-Kahfi: 98-99).
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, bahwa tembok besi yang mengurung Yakjuj dan Makjuj akan dibuka secara perlahan oleh Allah. Saat dinding tersebut dibuka, Yakjuj dan Makjuj akan keluar dan menyebabkan kekacauan.