Angkat Budaya Indonesia, Desainer Karina Ayu Pamerkan Kebaya Terbaiknya di Pernikahan

JAKARTA, iNews.id - Kebaya merupakan salah satu busana khas Indonesia. Baju dengan motif indah ini biasa digunakan perempuan Indonesia dalam berbagai acara resmi atau pesta pernikahan.

Banyak-karya-karya kebaya Indonesia diakui dunia. Salah satunya kebaya karya Karina Ayu Ghimas (24), desainer muda Indonesia peraih penghargaan Designer of The Year, International School Womenswear Collection of The Year Istituto Marangoni.

Baca Juga

Viral! Emak-SmakUsir Komodo Tanpa Takut, Netizen: Ras Terkuat di Bumi

Sebagai bentuk cintanya terhadap busana khas Indonesia, dalam prosesi pernikahan Karina memamerkan karya-karya terbaiknya. Di mana dia menampilkan perpaduan keindahan dan kekayaan alam budaya Indonesia.

Mulai dari kebaya yang digunakan untuk pengajian keluarga, siraman, midodareni, akad nikah hingga resepsi dibuatnya secara khusus.

Baca Juga

5 Artis Indonesia yang Menyekolahkan Anaknya di Luar Negeri, Ada Armand Maulana hingga Maia Estianty 

Untuk prosesi adat Jawa midodareni yang digelar di kawasan Bintaro, Karina mengkreasi kebaya biru tua bermotif rumah Joglo Jawa dan cunduk mentul yang disusun dari payet, serta manik berwarna emas dan perak untuk menghiasi bagian punggung atas. 

“Kebaya bermotif rumah joglo terinspirasi rumah eyang dari Papa saya yang asli Jawa,” ujar Karina dalam keterangan persnya dilansir Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Apa Kabar Andre Hehanusa Penyanyi yang Menikah Beda Agama dengan Perempuan Aceh, Begini Kehidupannya Sekarang

Kebaya merah muda dengan kerudung berenda dipilih saat acara pengajian. Dia menekankan detail dan karakter dengan bertebarannya manik-manik dan payet yang tertata indah melapisi kebaya maupun tepi kerudung.

Meski kebaya-kebaya karyanya berkarakter klasik tradisional, namun desain Karina terkesan modern dan mewah, serta membuat pemakainya terlihat anggun. 

“Kalau style aku sendiri pasti ada klasiknya. Jadi kalau kebaya, ya tetap kebaya klasik tapi detailnya modern,” kata perempuan yang mendapat beasiswa S-2 dari Istituto Marangoni Milan melanjutkan studi ke Istituto Marangoni London ini.