Ayah Angelina Sondakh Meninggal, Begini Rekam Jejaknya yang Jarang Diketahui
JAKARTA, iNews.id - Angelina Sondakh menyampaikan kabar duka atas meninggalnya sang ayah, Lucky Sondakh pada Minggu (30/10) di RS Siloam, TB Simatupang, Jakarta Selatan.
"Innalillahi wa ina ilaihi rojiun Rest in Peace Dad.... I love you," tulis Angelina Sondakh di Instagram pribadinya, Minggu (30/10/2022) kemarin.
Lucky Sondakh diketahui sempat mendapat perawatan medis karena kondisinya yang semakin memburuk beberapa hari belakangan.
Kepada awak media, perempuan yang akrab disapa Angie tersebut membeberkan penyebab kematian sang ayah.
Ayah Angelina Sondakh, Lucky Sondakh meninggal dunia pada Minggu (30/10/2022) pada pukul 17.34 WIB di usia 78 tahun.
Saat dikonfirmasi, ibu satu anak itu mengungkapkan penyebab kematian sang ayah adalah karena serangan jantung, persis seperti yang dialami almarhum suaminya, Adjie Massaid.
"Agak syok, karena memang kena serangan jantung sama, itu yang aku nggak kuat prosesnya karena persis kayak dulu mas Adjie berpulang," ujar Anggie saat ditemui awak media.
Angelina Sondakh mengatakan, dua hari sebelum wafat, sang ayah sempat mengeluh kesakitan dan merasa tidak enak badan.
Setelahnya, mantan politisi tersebut langsung membawa ayahnya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Dalam kesempatan yang sama, Angelina Sondakh juga membeberkan pesan terakhir dari sang ayah.
Ia mengatakan bahwa ayahnya sempat memberi nasihat terkait pendamping hidup untuknya.
Bukan tanpa sebab sang ayah tiba-tiba memberikan nasihat kepadanya untuk kembali menikah. Hal tersebut rupanya dikarenakan sang cucu, Keanu yang kini berusia 13 tahun tentunya membutuhkan sosok seorang ayah.
Semasa hidupnya, ayah Angelina Sondakh, Lucky Sondakh rupanya bukan orang sembarangan.
Lucky Sondakh diketahui merupakan lulusan salah satu universitas di Amerika Serikat dengan menyandang gelar Profesor dan lulusan bahasa Inggris.
Pemilik nama lengkap Lefrand Winston Sondakh tersebut lahir di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada 28 September 1944.