Begini Alur Pemberian Vaksin Covid-19, Tahap Awal Diprioritaskan bagi Tenaga Kesehatan
JAKARTA, iNews.id - Proses pemberian vaksin Covid-19 telah mulai dilakukan secara bertahap. Vaksinasi Covid-19 ini dilakukan secara bertahap kepada 181,5 juta orang.
Di tahap pertama, diprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan di 34 provinsi Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan 17,4 juta tenaga pelayanan publik.
Berikut alur pemberian vaksin Covid-19, seperti dirangkum dari media sosial Instagram resmi milik Kementerian Kesehatan RI, @kemenkes_ri, Minggu (24/1/2021).
Menerima SMS Blast
Sebelum vaksinasi dilaksanakan, Kementerian Kesehatan RI telah mengirimkan SMS Blast kepada kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 sejak akhir tahun 2020.
Pengiriman SMS Blast menjadi tahap awal persiapan vaksinasi. Dalam pesan yang dikirim oleh PEDULICOVID tersebut, memuat nomor identitas sasaran, edukasi serta informasi seputar rencana vaksinasi.
Jika penerima vaksin telah menerima notifikasi, maka tahap berikutnya adalah registrasi ulang untuk status kesehatan. Kemudian, penerima vaksin memilih lokasi serta jadwal layanan vaksinasi.
Mendatangi tempat vaksinasi
Usai registrasi, penerima vaksin bisa mendatangi tempat vaksinasi sesuai dengan jadwal. Kemudian Anda bisa menunjukkan e-ticket dan bukti identitas lainnya untuk dilakukan verifikasi. Setelah identitas sudah terverifikasi, penerima vaksin lanjut untuk melakukan skrining di meja ke-2.
Melalui tahap skrining
Selanjutnya di meja ke-2, petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan serta mengidentifikasi, apakah ada penyakit penyerta atau komorbid. Setelah dinyatakan sehat, maka proses vaksinasi dapat dilakukan di meja 3.
Vaksinasi
Setelah melalui skrining, penerima vaksin akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Menunggu 30 menit
Setelah divaksinasi, penerima vaksin harus menunggu selama 30 menit. Hal ini karena petugas akan mencatatkan hasil pelayanan vaksinasi, sedangkan penerima vaksin diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI. Setelah selesai, penerima vaksin akan memperoleh kartu vaksinasi.
Editor: Tuty Ocktaviany