Cegah Cyberbullying, Orangtua Perlu Berteman dengan Anak di Medsos

JAKARTA, iNews.id - Pengguna internet berasal dari bermacam negara yang memiliki perbedaan bahasa, budaya, dan adat istiadat. Netiket atau tatak krama dalam menggunakan internet membuat setiap harus mengikuti aturan di dunia digital seperti di dunia nyata.
“Ingat prinsip beretika di ruang digital. Pertama adalah memanusiakan manusia, memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Kemudian jaga diri kita dan orang lain, serta sadar konsekuensi,” ujar Dosen Praktisi Program Magister UNAIR dan HR Profesional saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 belum lama ini.
Idealnya etika di ruang nyata sama dengan di ruang digital. Sayangnya, menurut riset Microsoft, warga internet Indonesia dinilai paling tidak sopan se-Asia Pasifik. Catatan negatif ini dibuktikan masih tingginya kasus perundungan di dunia maya (cyberbullying) di Indonesia.
Cyberbullying dapat menyerang korban secara mental, emosional, dan fisik. Dalam kasus esktrem, cyberbullying bahkan bisa menyebabkan seseorang mengakhiri nyawanya sendiri. Orangtua punya peran penting mencegah anaknya menjadi korban.
“Kita bisa berteman dengan anak di media sosial, sehingga mengetahui kehidupan dan cerita dia. Apalai masa remaja merupakan masa transisi. Kita juga harus menjadi role model baik dalam etika bermedia digital,” ujar Rovien.