Fakta Menarik Hugh Jackman, Jadi Jurnalis hingga Dunia Akting
Untunglah, dia tidak perlu menunggu lama tawaran masuk. Sebuah peran untuk serial TV populer di Australia segera menghampirinya, Corelli . Serial ini bukan hanya batu loncatan kariernya semata, melainkan dia menemukan istrinya, aktris Deborra-Lee Furness.
Menyusul Corelli, Jackman muncul di berbagai program TV lainnya. Kariernya di TV berjalan beriringan dengan di dunia pentas. Ya, reputasinya di dunia teater terangkat manakala bermain di Beauty and the Beast dan Sunset Boulevard .
Jackman bahkan tampil di gedung pertunjukan berprestise, Royal National Theatre, pada 1998 di London. Para kritikus memuji penampilannya sebagai Curly McClain, di mana dia dinominasikan Olivier Award. Akhirnya, dia dinobatkan sebagai bintang Australia setahun kemudian.
Tidak Diperhitungkan, Jackman memang bintang di Australia, tetapi sinarnya belum mencapai Amerika, khususnya industri film raksasa Hollywood. Namanya tidak masuk hitungan bermain di proyek The X-Men . Adalah aktor asal Inggris Dougray Scott yang awalnya pilihan pertama untuk memerankan karakter superhero, Wolverine.Sayangnya, dia tidak bisa mengambilnya. Hal ini membuat studio ketar-ketir karena Oktober 1999 syuting akan segera dijalankan.
Sutradara Bryan Singer kemudian berani mengambil risiko dengan meminta si pendatang baru, Jackman, untuk menggantikan Scott. Ketika mendapat telepon penawaran itu, Jackman amat terkejut. Sebab, dia mengira peran itu telah lepas ke orang lain. Tidak mengherankan, dia telah mengikuti audisi untuk film itu hampir setahun lalu, tepatnya 10 bulan silam.
Mulanya tidak masuk hitungan, tetapi The X-Men justru melebihi ekspektasi yang diharapkan. Sebelum film tayang, sudah ada kegiatan promosi yang dilakukan. Para pencinta komik The X-Men amat antusias melihat karakter superhero yang akan tayang di bioskop.
Mereka bahkan mendirikan tenda di halaman bioskop agar tidak kehabisan tiket. Sewaktu ditayangkan pada Juli 2000, film ini mendapat keuntungan menembus Rp771 miliar hanya seminggu setelah dirilis. Secara global, penjualan tiket mencapai Rp4 triliun. Film itu bahkan mendapat franchise dari hasil penjualan video game dan boneka figur aksinya. Jangan heran kalau film superhero juga menjadi super bisnis yang menggiurkan.
Editor: Nanang Wijayanto