Hari Film Nasional, Ini Deretan Film Indonesia yang Go Internasional
Film yang tayang awal 2017 ini meraih penghargaan internasional Love is Folly dari juri di ajang Film Festival Love is Folly di Bulgaria pada 25 Agustus-3 September 2017. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi kedua setelah Grand Prix Award.
Pengabdi Setan (2017)
Pengabdi Setan merupakan film Indonesia bergenre horor yang meraih sukses besar. Film garapan sutradara Joko Anwar yang merupakan adaptasi dari film tahun 1980 berjudul sama ini dibintangi oleh Tara Basro, Dimas Aditya, Bront Palarae, Endy Arfian, Ayu Laksmi, dan lainnya. Film berdurasi 107 menit ini juga tampil di Malaysia, Singapura, dan kabarnya diputar di Jepang, serta Amerika Serikat.
Turah (2016)
Turah merupakan film drama Indonesia berbahasa Tegal produksi Fourcolours yang diproduksi tahun 2016. Disutradarai Wicaksono Wisnu Legowo, Turah menceritakan tentang kehidupan masyarakat Kampung Tirang di Kota Tegal yang mengalami isolasi selama bertahun-tahun, di sinilah adanya konflik pada film berdurasi 83 menit ini.
Kerennya, di tahun yang sama, film ini memenangi 3 kategori sekaligus; Geber Award dan Netpac Award dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival. Sedangkan kategori Asian Feature Film Special Mention diraih dalam Singapore International Film Festival.
Sekala Niskala (2018)
The Seen And Unseen atau Sekala Niskala merupakan film Indonesia yang disutradarai oleh sutradara perempuan, Kamila Andini. Film ini mengisahkan tentang kisah dua anak kembar, yakni perempuan dan laki-laki. Di film ini, konflik dimulai ketika Tantri mengetahui bahwa saudara kembarnya yang bernama Tantra menderita penyakit yang akan membuat nyawanya hilang.