Ingin Lestarikan Kain Nusantara, Begini Kisah Christian Rintis Usaha Batik dari Nol hingga Raih Omzet Ratusan Juta
"Tujuan utamanya murni untuk mempelajari batik, mulai dari proses pengerjaannya hingga distribusi dari hulu ke hilir. Karena setiap daerah ada kelebihannya masing-masing. Contoh kecilnya cuaca dan kualitas air. Itu saja bisa memengaruhi kualitas batik yang diproduksi," jelas dia.
Berbekal pengalaman roadtrip dan riset selama bertahun-tahun, akhirnya pada tahun 2015, Christian, Juan dan Gisella merilis brand batik mereka. "Modal awalnya enggak banyak sekitar Rp20 juta dan itu joinan juga," kisah dia.
Setelah itu, usaha Christian semakin berkembang pesat. Dia bahkan memutuskan untuk membuka workshop di ruang tamu rumah salah satu partnernya dan mulai mencoba berjualan online melalui platform media sosial seperti Instagram.
"Setelah berjualan online, omzet kami meningkat signifikan. Waktu itu kami memanfaatkan momen berkolaborasi dengan sejumlah influencer untuk membentuk pasar sekaligus setting the new trend," kata Christian.
Christian mengatakan, dia ingin menjadikan anak muda sebagai salah satu target marketnya. Sebab, dia ingin anak-anak muda turut melestarikan Batik.