Ingin Sukses Bikin Konten Video? Coba Tips dari Ben Kasyafani Ini

JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tak kenal dengan Ben Kasyafani, pria tampan yang tengah serius mengembangkan konten video miliknya. Melalui akun yang dinamai seperti nama aslinya tersebut, dia selalu menghadirkan konten berbasis halal.

Dalam acara Indonesia Halal Expo (Indhex) 2018, Ben memberikan beberapa tips kepada pengunjung yang hendak atau tengah menyeriusi pembuatan video blog (vlog). Menurutnya, membuat konten itu harus menjawab tiga pertanyaan, yakni apa yang dibuat, bagaimana membuatnya, serta alasan pembuatan konten.

Strategi Belanja Smart Home Lebih Teratur dan Hemat dengan Keuntungan Eksklusif dari ShopeeVIP

Ben menambahkan, dari ketiga pertanyaan tersebut, setiap orang harus memperhatikan alasan dari pembuatan konten. Bila vlog diciptakan karena uang semata, tak akan bisa menjadi sebuah karya yang mengedukasi orang lain.

“Alasan kita membuat konten ini apa yang dampaknya buat orang banyak, enggak hanya karena kita buat ini karena senang atau supaya laku, kaya, atau banyak uang. Tapi bikin ini supaya berdampak untuk orang banyak,” ujarnya dalam acara Indhex 2018, Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta, baru-baru ini.

Bila konten yang memiliki dampak besar terhadap banyak orang telah tercipta, langkah selanjutnya yakni mencari cara agar banyak yang menikmati karya tersebut. Mantan VJ tersebut memberi sedikit tips, seperti mencoba mencari gaya berbicara mengikuti keinginan zaman.

“Bahasanya anak milenial itu beda. Milenial ini imajinasinya luar biasa. Bagaimana membuat ngobrol asyik? Kita pertama tunjukkan alasan pembuatan konten, baru pelan-pelan mencari gaya main yang sesuai,” katanya.

Tak hanya itu, anak milenial dianggap lebih menyukai konten yang sesuai dengan pemikiran mereka. Sehingga banyak karya dengan unsur sindiran, lebih laku ketimbang lainnya.

Melalui konten videonya dengan tema halal, banyak rumah makan di Tanah Air yang mengajak Ben untuk bekerja sama. Terakhir, dirinya berpesan untuk tidak mementingkan angka-angka selama pembuatan vlog.

“Sudah banyak beberapa restoran antre untuk di-review. Konten saya satu video minimal ditonton 30 sampai 40 ribu viewers. Tapi ada juga video saya yang sudah ditonton 149 ribu, sekarang mungkin lebih. Buat itu supaya menyebarkan ada nilainya, kalau mengejar angka banyak-banyakan pasti dapatnya hanya banyak. Tapi kalau main bagus-bagusan, maka kontennya akan bagus-bagus,” ucapnya.

Editor: Tuty Ocktaviany