Mengenang 10 Pelawak Cerdas Srimulat yang Telah Meninggal Dunia
Gepeng
Pelawak senior Srimulat satu ini memiliki ciri khas dalam berbicara yang agak cempreng. Kalimat yang paling dikenal dari pemilik nama asli Freddy Aris adalah Untung Ada Saya. Aktor Tora Sudiro dulu sempat meniru gaya bicara Gepeng yang lucu. Gepeng meninggal dunia pada tahun 1988 akibat penyakit liver kronis yang dideritanya.
Bendot
Namanya populer di sinetron Si Doel Anak Sekolahan sebagai bapak mertua dari Mas Karyo yang diperankan oleh almarhum Basuki. Mereka sama-sama jebolan Srimulat. Pemilik nama asli Saparbe ini ternyata berdinas di Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Satu. Setelah pensiun, dia memutuskan menekuni lawak berduet bersama Ratmi B29, kemudian bergabung dengan Srimulat.
Asmuni
Karakternya begitu kuat saat tampil di Srimulat. Kumis kecil ala Charlie Chaplin, serta songkok atau blangkon menjadi identitasnya ketika melawak. Pelawak asal Jombang ini, memulai karier sebagai penyanyi, kemudian banting setir menjadi pelawak setelah bertemu dengan Bing Slamet. Pada 21 Juli 2007, Asmuni meninggal dikarenakan mengeluh sakit gigi dan salah pemberian obat.
Basuki
Dunia lawak sudah dikenal Basuki sejak kecil dari ayahnya, Pete yang merupakan anggota Srimulat. Wajah mereka berdua memang serupa, tapi tak sama. Sehingga sering mendapatkan peran yang sama. Karier Basuki melonjak setelah dia terlibat di sinetron Si Doel Anak Sekolahan sebagai tokoh Karyo. Basuki meninggal dunia pada 12 Desember 2007, akibat serangan jantung saat usai bermain futsal bersama teman-temannya.
Timbul
Dalam setiap pementasan Srimulat, Timbul selalu menjadi saudagar atau orang berpangkat. Selain melawak di Srimulat, dia juga melawak di kesenian tradisional ketoprak dan juga berperan dalam beberapa judul sinetron hingga layar lebar nasional. Timbul juga menjabat sebagai sutradara dalam beberapa pementasan Srimulat. Pelawak kelahiran Magelang ini, menghembuskan napas terakhir akibat komplikasi penyakit stroke, vertigo, dan diabetes yang dideritanya pada 26 Maret 2009.