Mengenang Gogon, Pelawak Legendaris Tak Ada Duanya
JAKARTA, iNews.id - Semalam, Kotabumi, Lampung menjadi panggung terakhir pelawak legendaris Gogon. Pria kelahiran Solo ini menghembuskan napas terakhir hari ini, Selasa (15/5/2018), karena serangan jantung.
Sebagai seorang pelawak, pemilik nama asli Margono ini memang dikenal banyak orang. Kehilangan Gogon, tentunya duka bagi semua orang yang terkesan dengan gayanya menghibur dan melontarkan guyonan.
Berikut ini rangkuman iNews.id tentang Gogon yang selama ini dikenal sebagai pelawak Srimulat.
Gaya Khas
Sejak bergabung dengan Srimulat, Gogon sudah memiliki karakter identitas dengan rambut Mohawk, serta kumis di tengah mirip Adolf Hitler. Saat itu, belum banyak orang memiliki rambut Mohawk, meski di film Barat ada Mr T yang memerankan B.A Baracus di serial The A Team. Namun, rambut dan kumis ini melekat di benak orang sebagai gaya Gogon.
Penampilan yang Tiada Duanya
Semua orang pasti hapal dengan gaya lawakan Gogon. Duduk di kursi melorot atau tangan bersedekap dengan pasang muka menyimak, namun terlihat konyol. Belum lagi guyonan saat minum yang gelasnya mengarah ke mata, itulah penampilan Gogon yang tidak ada duanya dan sukses membuat penonton terbahak-bahak.
Penggagas Reuni Srimulat
Srimulat bisa dibilang grup lawak yang paling melegenda. Semua jebolan Srimulat sukses dan menjadi inspirasi bagi para pelawak muda. Sempat pecah dan akhirnya Gogon berinsiatif menggelar reuni dan kembali dengan mengumpulkan anggota yang masih hidup. Kisah ini pun sempat dituliskan dalam buku berjudul Show Mas Gogon.
Hobi Koleksi Film Barat
Kecintaannya terhadap dunia seni peran terlihat dari kesukaan Gogon pada film. Dia memiliki koleksi film yang sangat banyak dan paling disukainya adalah James Bond yang bisa dibilang lengkap. Meski menyukai film, namun karier Gogon di dunia film hanya sekali ketika terlibat di Finding Srimulat pada 2013.
Panggung Lawak Off Air Paling Banyak
Gogon dibilang pelawak yang memiliki jadwal off air paling padat. Berbagai tempat di Indonesia pernah dia kunjungi dan membuat semua penonton tertawa. Baginya, lawak dan menghibur orang adalah seni yang terus dipertahankan meski di usia senja.
Selamat jalan Gogon, lawakan dan guyonanmu akan selalu dikenang.
Editor: Adhityo Fajar