Mengharukan, Kisah Tri Sutrisno Jualan Bakso Tusuk sambil Gendong Anak
Setelah mendapat pekerjaan, Sutrisno pernah menitipkan anak semata wayangnya ke sang kakak selama seminggu. Namun, Arya jatuh sakit sehingga Sutrisno memutuskan untuk membawanya setiap berdagang.
“Nggak mau anaknya, nggak mau jauh dari bapak. Sudah pernah dititipin. Cuma satu minggu, anak sakit, panas. Udah diambil lagi, sembuh,” tuturnya.
Menjadi tukang bakso tusuk, Sutrisno mengaku bahwa penghasilannya setiap hari tidak menentu. Bila dagangannya habis, dia bisa mendapat Rp90 ribu. Sedangkan bila tidak habis, dia hanya mendapat Rp40 ribu–Rp50 ribu.
Dengan pendapatan sebanyak itu, dia mengaku hanya cukup untuk makan. Apabila ada lebih, dia akan sisipkan.
Dengan keterbatasan ekonomi tersebut, Sutrisno mengatakan bahwa hidup harus disyukuri, dinikmati, dan dijalani dengan ikhlas. “Kehidupan itu harus disyukuri, dinikmati. Ya, keduanya harus dijalani dengan ikhlas, ridho lah, demi anak, demi masa depan anak,” katanya.
Sutrisno berharap Arya menjadi seorang pendakwah terkenal, sehingga dapat hidup lebih baik.
“Ingin anak jadi dai terkenal. Jangan sampai kayak bapaknya, walaupun anak saya ini lahir dari keturunan orang nggak punya. Inginnya jadi kayak orang lain, jangan jadi kayak bapaknya,” ucapnya.
Untuk melihat selengkapnya kisah Tri Sutrisno yang selalu semangat menjalani hidup meski memiliki keterbatasan, jangan lupa nonton program Balada Orang Tangguh. Acara ini ditayangkan di iNews, Sabtu 7 September 2019, pukul 15.00 WIB.
Editor: Tuty Ocktaviany