Perempuan dalam Kesehatan Reproduksi di International Women's Day
JAKARTA, iNews.id - Setiap tahun, tanggal 8 Maret diperingati sebagai International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional. Ini menjadi momen spesial bagi perempuan karena peringatan tersebut bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.
Salah satunya adalah tentang kesehatan reproduksi, di mana perempuan masih menghadapi tantangan terkait hal tersebut.
“Perempuan Indonesia masih belum benar-benar ‘merdeka’ atas kesehatan reproduksi maupun ‘berdaya’ atas perannya dalam mengambil keputusan di berbagai bidang, karena adanya berbagai tekanan sosial. Ditambah lagi, akses terhadap pelayanan kesehatan bagi perempuan juga belum merata, sehingga masih banyak perempuan terutama yang berada di daerah, belum mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai,” kata Head of Marketing DKT Indonesia Ade Maharani di acara Hari Perempuan Internasional 2020 di Central Park, Jakarta Barat, Minggu (8/3/2020).
Hal ini terbukti dari angka kematian ibu yang mencapai 300 ibu meninggal setiap minggunya karena hal yang berkaitan dengan kehamilan maupun pada saat melahirkan. Selain itu, sebanyak 36 persen perempuan berumur 15–49 tahun mengalami paling sedikit satu masalah dalam mengakses pelayanan kesehatan ketika mereka sakit.
Kemudian 15 persen dari perempuan memiliki kendala keterbatasan biaya dalam berobat, dan 11 persen terkendala mengakses layanan kesehatan karena jarak tempuh ke fasilitas kesehatan yang jauh dari tempat tinggal.