Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil soal Masih Ada yang Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Saya Doakan Mereka Ikhlas
Advertisement . Scroll to see content

Selain RA Kartini, Peran Pahlawan Perempuan Ini Tak Kalah Penting

Sabtu, 21 April 2018 - 00:02:00 WIB
Selain RA Kartini, Peran Pahlawan Perempuan Ini Tak Kalah Penting
RA Kartini memperjuangkan hak-hak para perempuan.(Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bulan April memang identik dengan pahlawan nasional RA Kartini yang memperjuangkan hak-hak para perempuan di masa itu lewat tulisan dan surat-suratnya. Namun sebenarnya, banyak nama pahlawan perempuan di Indonesia yang sama-sama penting diingat lagi perjuangannya di era sekarang.

Para pahlawan perempuan itu, tak cuma memperjuangkan kesetaraan, tetapi juga pendidikan bagi kaum perempuan. Bahkan, ada yang sudah mewujudkan kesetaraan itu sendiri lewat turun tangan di medan perang.
Mari simak lagi nama-nama pahlawan perempuan dan kiprahnya bagi bangsa dan negara, seperti dirangkum iNews.id dari berbagai sumber, Sabtu (21/4/2018).

Dewi Sartika

Selain RA Kartini, pahlawan yang memperhatikan pendidikan bagi kaum perempuan adalah Raden Dewi Sartika. Perempuan kelahiran Cicalengka, Bandung, Jawa Barat ini adalah ibu pendidikan bagi kaum perempuan. Sebab, ia adalah salah satu tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan pada 1904. Sekolah yang didirikan di masa itu adalah Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada 1910.

Tak berhenti di situ, sekolah-sekolah serupa kemudian tumbuh di berbagai wilayah di Jawa Barat. Hingga tahun 1912, sudah ada sembilan sekolah yang tersebar di seluruh Jawa Barat, lalu berkembang menjadi satu sekolah di setiap kota maupun kabupaten pada 1920. Sembilan tahun kemudian, sekolah-sekolah itu diubah namanya menjadi Sekolah Raden Dewi.

Cut Nyak Dhien

Jika peran Dewi Sartika memperjuangkan pendidikan kaum perempuan dan RA Kartini memperjuangkan emansipasi perempuan, berbeda dengan Cut Nyak Dhien. Pahlawan perempuan kelahiran Lampadang, Aceh ini adalah perempuan yang telah mewujudkan kesetaraan pada zamannya. Sebab, perempuan pemberani dari Aceh inilah yang berani turun peran melawan Belanda. Ia bahkan turut bergerilya bersama Teuku Umar untuk perang fisabilillah dengan Belanda pada 1880-an.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut