Selain RA Kartini, Peran Pahlawan Perempuan Ini Tak Kalah Penting
JAKARTA, iNews.id - Bulan April memang identik dengan pahlawan nasional RA Kartini yang memperjuangkan hak-hak para perempuan di masa itu lewat tulisan dan surat-suratnya. Namun sebenarnya, banyak nama pahlawan perempuan di Indonesia yang sama-sama penting diingat lagi perjuangannya di era sekarang.
Para pahlawan perempuan itu, tak cuma memperjuangkan kesetaraan, tetapi juga pendidikan bagi kaum perempuan. Bahkan, ada yang sudah mewujudkan kesetaraan itu sendiri lewat turun tangan di medan perang.
Mari simak lagi nama-nama pahlawan perempuan dan kiprahnya bagi bangsa dan negara, seperti dirangkum iNews.id dari berbagai sumber, Sabtu (21/4/2018).
Selain RA Kartini, pahlawan yang memperhatikan pendidikan bagi kaum perempuan adalah Raden Dewi Sartika. Perempuan kelahiran Cicalengka, Bandung, Jawa Barat ini adalah ibu pendidikan bagi kaum perempuan. Sebab, ia adalah salah satu tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan pada 1904. Sekolah yang didirikan di masa itu adalah Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada 1910.
Tak berhenti di situ, sekolah-sekolah serupa kemudian tumbuh di berbagai wilayah di Jawa Barat. Hingga tahun 1912, sudah ada sembilan sekolah yang tersebar di seluruh Jawa Barat, lalu berkembang menjadi satu sekolah di setiap kota maupun kabupaten pada 1920. Sembilan tahun kemudian, sekolah-sekolah itu diubah namanya menjadi Sekolah Raden Dewi.
Jika peran Dewi Sartika memperjuangkan pendidikan kaum perempuan dan RA Kartini memperjuangkan emansipasi perempuan, berbeda dengan Cut Nyak Dhien. Pahlawan perempuan kelahiran Lampadang, Aceh ini adalah perempuan yang telah mewujudkan kesetaraan pada zamannya. Sebab, perempuan pemberani dari Aceh inilah yang berani turun peran melawan Belanda. Ia bahkan turut bergerilya bersama Teuku Umar untuk perang fisabilillah dengan Belanda pada 1880-an.