JAKARTA, iNews.id - Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri, Komjen Pol Chryshnanda Dwilaksana, menegaskan reformasi birokrasi di tubuh kepolisian merupakan langkah penting untuk mewujudkan polisi sipil yang profesional, modern, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.
Chryshnanda menjelaskan, penggunaan istilah transformasi dalam reformasi birokrasi Polri menekankan adanya perubahan mendasar dengan tiga poin utama. “Pertama, berani belajar dan memperbaiki kesalahan di masa lalu. Karena masa lalu bukan hanya berisi hal yang salah, tetapi juga ada yang baik untuk kita pupuk dan kembangkan,” ujarnya.
Dikritik Arab Saudi, UEA Tarik Pasukannya dari Yaman
Kedua, Polri dituntut untuk siap menghadapi tantangan, ancaman, serta harapan masyarakat di masa kini. Hal ini menuntut kepolisian agar adaptif, responsif, dan kekinian dalam setiap langkah.
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri, Fokus Perbaiki Masalah yang Dikeluhkan Masyarakat
Ketiga, Polri harus mampu menyiapkan masa depan yang lebih baik dengan memposisikan diri sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban, sekaligus pejuang kemanusiaan. “Inti dari transformasi-reformasi Polri adalah bagaimana polisi bekerja melalui policing untuk kemanusiaan, keteraturan sosial, dan peradaban,” kata Chryshnanda.
Ia menambahkan, tiga pola dasar reformasi tersebut diarahkan agar Polri tidak hanya menekankan penegakan hukum, melainkan juga mengutamakan pencegahan serta peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan kemitraan dan problem solving.
Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri, Kapolri Jamin Dengarkan Semua Masukan
Editor: Komaruddin Bagja