Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Bertemu Prabowo, Raja Yordania Kutuk Keras Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Prabowo Klaim 30 Juta Anak dan Ibu Hamil Sudah Terima Program MBG

Senin, 29 September 2025 - 23:20:00 WIB
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id  – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan capaian program Makan Bergizi Gratis yang digulirkan pemerintah sejak ia menjabat. Menurutnya, hingga saat ini sudah ada hampir 30 juta penerima manfaat, terdiri dari anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia.

“Saudara-saudara sekalian, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat, 30 juta anak dan ibu-ibu hamil tiap hari menerima makanan,” kata Prabowo dalam pidatonya, Senin (29/9).

Prabowo mengakui masih ada sejumlah kekurangan, termasuk insiden keracunan makanan. Namun, ia menegaskan skala kesalahan tersebut sangat kecil. “Ada kekurangan, iya. Ada keracunan makan, iya. Tapi dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kesalahan itu hanya 0,0017 persen,” ujarnya.

Anggaran Rp300 Triliun untuk Desa

Presiden menekankan, program makan bergizi tidak hanya bermanfaat langsung bagi anak dan ibu hamil, tetapi juga berdampak pada perekonomian desa. Pemerintah mengalokasikan dana besar agar perputaran uang merata hingga ke pelosok.

“Rp300 triliun inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis. Uang itu kita kirim ke desa-desa. Selama ini uang dari daerah mengalir ke Jakarta, lalu keluar negeri. Sekarang kita balik, uang masuk ke desa,” tegasnya.

Menurut Prabowo, perputaran dana tersebut dapat menciptakan nilai tambah ekonomi hingga tiga kali lipat. Petani dan peternak pun kini memiliki kepastian pasar karena hasil panen mereka terserap untuk kebutuhan program.

Target 82 Juta Penerima

Meski mengklaim 30 juta penerima manfaat sebagai capaian besar, Prabowo mengaku belum puas. Target pemerintah adalah menjangkau 82 juta anak dan ibu hamil di seluruh Indonesia.

“30 juta kita boleh bangga. Tapi saya masih sedih karena 50 juta anak-anak dan ibu hamil masih menunggu. Kita tidak bisa memaksakan lebih cepat, karena bisa terjadi penyimpangan lebih besar,” jelasnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut