Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Formas Buka Jalan Investasi China, KEK Batang Disiapkan Jadi Lokomotif Industri
Advertisement . Scroll to see content

100 Hari Jelang Winter Olympics 2022 Beijing, Begini Persiapan China

Rabu, 27 Oktober 2021 - 12:02:00 WIB
100 Hari Jelang Winter Olympics 2022 Beijing, Begini Persiapan China
Winter Olympics 2022 yang akan digelar 100 hari mendatang. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Pemerintah China sibuk mempersiapkan penyelenggaraan Winter Olympics 2022 yang akan digelar 100 hari mendatang. Beijing akan menyiapkan pertandingan yang aman di tengah pandemi Covid serta pro kontra kebijakan penyelenggaraan festival olahraga tersebut.  

Beijing akan menjadi kota pertama yang menggelar festival olahraga musim panas dan musim dingin. Namun pada acara kali ini, mereka akan menghadapinya bersamaan dengan pandemi juga isu hak asasi manusia terhadap perlakuan China kepada warga Tibet dan kaum Muslim Uyghur serta Hong Kong.

Dilansir dari Reuters, festival olahraga ini akan diselenggarakan pada tanggal 4-20 Februari 2022. Seluruh peserta harus menjalani tes Covid-19 secara harian untuk mencegah penyebaran virus. 

Berbeda dengan Tokyo Olympic, beberapa warga lokal di Beijing akan diperbolehkan menonton dan berada di sekitar wilayah Winter Olympic.

Gerak para atlet, staf dan penyelenggara juga akan dibatasi di sekitar tiga klaster yang sudah ditetapkan. Pertama, pusat kota Beijing, dekat Tembok Besar China dan terakhir di pesisir barat Provinsi Hebei.

Beberapa fasilitas yang dipakai saat Summer Olympics 2008 Beijing akan digunakan kembali setelah melewati renovasi. Di antaranya Bird’s Nest Stadium dan bangunan baru di dekat Zhangjiakou di Provinsi Hebei yang tersambung dengan Beijing menggunakan jalur kereta cepat. 

Di festival ini juga akan hadir beberapa pemain Liga Hoki Nasional Amerika Utara yang pernah mengikuti Winter Olympics 2018 di PyeongChang Korea Selatan. Di antaranya  pemain Kanada, Sidney Crosby dan pemain Rusia, Alexander Ovechkin yang merupakan pemain handal terkenal.

China menduduki urutan pertama untuk medali emas saat Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing dan urutan kedua saat Winter Olympics di Tokyo. Namun saat Winter Olympics di Pyeongchang, mereka hanya memenangkan satu medali emas dan menduduki urutan ke 14 secara keseluruhan.

Semenjak tahun 2008, tepatnya setelah Summer Olympics 2008 di Beijing, China menjadi negara adidaya dengan persaingan ketat dengan Amerika Serikat. Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, China menjadi semakin otoriter dengan sistem penyensoran yang ketat serta tidakan tegas bagi mereka yang berbeda pendapat.

Beberapa organisasi hak asasi manusia dan anggota parlemen Amerika Serikat telah meminta kepada Komite Olimpiade Internasional untuk membatalkan Winter Olympic atau memindahkan lokasi pelaksanaannya jika China tidak juga mengindahkan kritik publik. China dianggap sebagai pelaku genosida terhadap muslim Uyghur dan kelompok minoritas lainnya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut