Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

2 Menteri Israel Serukan Pemukim Yahudi Rebut Gaza, Picu Kecaman Keras Palestina

Selasa, 30 Januari 2024 - 02:09:00 WIB
2 Menteri Israel Serukan Pemukim Yahudi Rebut Gaza, Picu Kecaman Keras Palestina
Dua menteri sayap kanan Israel, termasuk Itamar Ben Gvir, mendesak orang Yahudi untuk merebut kembali Jalur Gaza (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Dua menteri sayap kanan Israel mendesak orang Yahudi untuk kembali menetap di Jalur Gaza. Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyampaikan pandangan mereka saat menghadiri konferensi ultranasionalis Israel pada Minggu (28/1/2024).

Pernyataan kedua menteri itu memicu kecaman keras warga Palestina yang menyebut seruan itu sama saja dengan mengusir warga Gaza dari tanah kelahiran mereka.

Pemerintah Otoritas Palestina juga menegaskan seruan itu mengandung hasutan pemindahan paksa warga Palestina bisa serta mengancam keamanan dan stabilitas kawasan. Kecaman juga datang dari Hamas, bahkan di internal Israel yakni para tokoh oposisi.

Hasutan Ben Gvir dan Smotrich itu juga bertentangan dengan sikap resmi pemerintah Israel bahwa negara Yahudi itu tidak bermaksud untuk kembali hadir di Gaza usai perang. Israel diketahui sempat mendiami wilayah Gaza sebelum menarik kehadiran mereka akibat kerasnya perlawanan dari para pejuang Hamas.

Ben Gvir mengatakan pada konferensi itu, kembalinya pemukim Yahudi dan militer merupakan satu-satunya cara untuk memastikan tidak terulangnya serangan seperti dilakukan Hamas pada 7 Oktober.

“Kami berteriak dan memperingatkan. Jika tidak menginginkan (kejadian) tanggal 7 Oktober lagi, kita harus pulang ke rumah dan menguasai lahannya," kata Ben Gvir, seperti disiarkan stasiun televisi Channel 12.

Dia menambahkan ada kebutuhan untuk mendorong perpindahan warga Gaza.

Para peserta meneriakkan dukungan mereka untuk membangun kembali pemukiman Yahudi di Gaza dan bagian utara Tepi Barat yang diduduki.

Sementara itu Smotrich mengatakan banyak anak-anak yang pindah dari permukiman di Gaza kembali sebagai tentara untuk berperang melawan Hamas. Dia juga menegaskan perlawanan atas keputusan pemerintah saat itu untuk mengevakuasi pemukiman Yahudi dari Gaza.

“Kita tahu dampaknya dan berusaha mencegahnya,” kata Smotrich.

Israel yang menarik pemukim dan militernya dari Gaza pada 2005 setelah mendudukinya selama 38 tahun.

Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur, wilayah yang diharapkan Palestina menjadi ibu kota negara di masa depan, direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967. 

Sebagian besar negara menganggap pemukiman Yahudi yang dibangun di sana ilegal. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut