Jajak pendapat singkat YouGov menunjukkan bahwa 69 persen warga Inggris berpendapat Johnson harus turun dari kursi perdana menteri.
Kendati demikian, para anggota kabinet lain di pemerintahan saat ini masih mendukungnya.
“Saya mendukung penuh perdana menteri. Saya prihatin melihat kolega-kolega baik mengundurkan diri, tetapi kami punya tugas besar untuk dilakukan,” kata Menteri Negara Urusan Skotlandia, Alister Jack.
Satu bulan lalu, Johnson lolos dalam pengumpulan suara mosi tidak percaya oleh para anggota parlemen dari Partai Konservatif. Menurut aturan partai, mosi semacam itu baru bisa diajukan lagi setelah satu tahun.
Namun, beberapa anggota parlemen berusaha mengubah aturan tersebut. Sementara Johnson juga diselidiki oleh sebuah komite atas dugaan telah membohongi parlemen terkait pelanggaran aturan lockdown Covid-19 yang dilakukannya.
Jika Johnson lengser, proses untuk mencari penggantinya akan memakan waktu beberapa bulan.
Dua setengah tahun yang lalu, Johnson meraup suara mayoritas di parlemen dengan janji akan menyelesaikan persoalan bertahun-tahun sejak Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku