2 Rumah dengan Halaman Asri Bertahan dari Gusuran di Tengah Proyek Gedung Singapura
"Saya menjadikan ruang terbuka di depan rumah sebagai taman. Saya juga memelihara ikan dan burung. Saya duduk di sini di pagi hari saat penduduk kota mulai bangun. Saya tidak bisa menemukan lagi rumah seperti ini sekarang. Ini adalah tanah kami," kata dia, menambahkan.
Dua rumah "anti gusur" itu mengubah rencana awal pengembang dalam mendesain bangunan mereka. Perusahaan properti berencana membangun kondominium, namun terpaksa merelakan desain awal yang tak mungkin diwujudkan karena keberadaan rumah tersebut.
Alasan sang pemilik untuk bertahan didasasrkan pada prinsip tanah hak milik yang sangat berharga di Singapura. Ruang dalam bentuk apa pun sangat bernilai di negara di mana setiap kilometer persegi dihuni rata-rata 8.000 penduduk itu.
Ruang tetap menjadi kendala di Singapura meskipun selama bertahun-tahun melakukan reklamasi, memperluas daratannya lebih dari 20 persen sejak merdeka pada 1965.
Editor: Anton Suhartono