3.300 Dokter di Selandia Baru Mogok, Ribuan Operasi Dibatalkan
WELLINGTON, iNews.id - Sekitar 80 persen dokter muda di rumah sakit pemerintah Selandia Baru, Selasa (15/1/2019), menggelar mogok kerja. Mereka menuntut perbaikan kesejahteraan dan kondisi kerja.
Kenaikan gaji tak sebanding dengan melonjaknya biaya hidup. Kondisi ini juga dialami perawat, guru, dan petugas pengadilan. Tuntutan kenaikan gaji sudah disuarakan sejak tahun lalu.
Namun kondisi yang dialami para dokter di rumah sakit pemerintah bukan sekadar kesejahteraan, tapi juga kondisi kerja.
"Mereka ingin mengendalikan kapan kami bekerja, bagaimana kami bekerja, dan di mana kami bekerja," kata pejabat serikat dokter, Deborah Powell, dikutip dari Reuters.
Powell menambahkan, pihaknya sudah berusaha menyelesaikan masalah ini tanpa aksi mogok, tapi mereka tak punya pilihan lagi. Negosiasi yang berlangsung pada pekan lalu tak menemukan solusi.