3 Jurnalis Tewas Dibunuh Junta Militer Myanmar sejak Desember Lalu
NAYPIDAW, iNews.id - Tiga jurnalis tewas dibunuh junta militer Myanmar sejak Desember tahun lalu. Salah satu jurnalis termasuk di antara sekelompok orang yang digunakan sebagai tameng manusia oleh tentara.
Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) pada Jumat (21/1/2022) melaporkan, jurnalis yang terbunuh diidentifikasi yakni Sai Win Aung, Pu Tuidim dan Soe Niang.
"IFJ mengutuk keras kekerasan yang terus berlanjut terhadap pekerja media di Myanmar. Kami menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk segera diadili," kata kelompok itu dalam sebuah laporan.
Sai Win Aung, editor Federal News Journal, tewas dalam serangan oleh pasukan militer bulan lalu.Saat itu dia tengah melaporkan pengungsi di kotapraja Myawaddy, negara bagian Kayin, dekat perbatasan dengan Thailand.
“Sai Win Aung, juga dikenal sebagai A Sai K, ditembak mati oleh angkatan bersenjata Myanmar, Tatmadaw, dalam serangan artileri terhadap anggota kelompok perlawanan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF),” kata laporan itu.
Sementara itu, Pu Tuidim, pendiri kolektif media Burma News International (BNI) dan outlet berita Chin, Khonumthung Media Group, diculik bersama sembilan orang lain, di Kotapraja Matupi, Negara Bagian Chin Myanmar. Penculik merupakan anggota Batalyon Infanteri 140 militer.
”Penculikan terjadi pada 6 atau 7 Januari. Mayat para korban penculikan, termasuk Pu Tuidim, ditemukan pada 9 Januari. Mereka tewas pada 8 Januari 2022," menurut IFJ.