3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Turki, Diuji Coba 14 Hari Sebelum Vaksinasi

ANKARA, iNews.id - Vaksin Covid-19 Sinovac dari China tiba di Turki, Rabu (30/12/2020) pagi waktu setempat. Pada pengiriman gelombang pertama ini Turki mendapat 3 juta dosis.

Pengiriman ini berlangsung hampir sepekan setelah Kementerian Kesehatan Turki mengumumkan hasil sementara uji coba Fase 3 yang menyebutkan vaksin itu efektif 91,25 persen.

Baca Juga

6 Kartel Narkoba Paling Berbahaya di Meksiko, Salah Satunya Los Zetas yang Didirikan Mantan Pasukan Elite

Turki memesan total 50 juta dosis vaksin Sinovac, 3 juta dosis pertama ini sedianya tiba pada 11 Desember namun diundur. Begitu tiba di Bandara Esenboga, Ankara, vaksin dibawa ke fasilitas penyimpanan kementerian kesehatan.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca dalam cuitannya, seperti dikutip dari Reuters, mengatakan, pihak berwenang akan memulai vaksinasi setelah pengujian lokal rampung. Prosesnya bisa memakan waktu 14 hari.

Baca Juga

Uji Coba Vaksin Covid-19 Sinovac di Turki Efektif 91 Persen, 3 Juta Dosis Tiba 28 Desember

Vaksinasi gelombang pertama akan diprioritaskan bagi pekerja medis, disusul kemudian warga berusia 65 tahun ke atas, lalu mereka yang berusia lebih dari 50 tahun dan menderita setidaknya satu penyakit kronis.

Setelah itu atau kelompok kedua adalah kalangan yang bekerja di sektor atau lingkungan berisiko tinggi terpapar virus corona.

Baca Juga

Malaysia Mulai Vaksinasi Covid-19 pada Februari, Gunakan Produk Pfizer sampai Sinovac

Kelompok ketiga mencakup orang muda dan sektor yang tidak termasuk dalam kelompok sebelumnya. Lalu kelompok keempat mencakup sisanya yang tidak terdaftar.

Turki sebenarnya masih harus menunggu beberapa pekan lagi untuk mengetahui hasil akhir uji coba Fase 3, namun data sementara yang sudah keluar dinilai cukup.

Selain di Turki, vaksin Covid-19 Sinovac yang diberi nama CoronaVac juga diuji di Indonesia, Brasil, dan Cile.

Selain Sinovac, Turki juga sudah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech dan akan mendapat kiriman 4,5 juta dosis, sambil menunggu produk yang dikembangkan di dalam negeri.

Editor: Anton Suhartono