Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sosok Amer Mansour Al Gaddafi, Sempat Ditolak Naik Pesawat Haji hingga Muncul Keajaiban
Advertisement . Scroll to see content

47 Tewas, PBB Serukan Perlindungan bagi Warga Sipil dan Medis di Libya

Rabu, 10 April 2019 - 12:02:00 WIB
47 Tewas, PBB Serukan Perlindungan bagi Warga Sipil dan Medis di Libya
Bendera nasional Libya. (FOTO: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Sebanyak 47 orang tewas dan 181 terluka akibat bentrokan di sekitar Tripoli, Libya, beberapa hari terakhir. Organisasi Kesehatan Dunia yang dinaungi PBB, WHO, menyebut sembilan orang warga sipil, termasuk dua dokter, tewas.

Seorang dokter dilaporkan tewas ketika sedang bertugas menggunakan ambulans di lapangan.

Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, mengatakan puluhan serangan menewaskan serta melukai 32 orang, termasuk pekerja kesehatan dan pasien, sejak tahun lalu. Menurutnya, menargetkan warga sipil dalam pertempuran melanggar peraturan kemanusiaan.

"Guna menanggapi peningkatan aksi kekerasan ini, badan kesehatan mengirim perlengkapan dan pasokan obat-obat ke kawasan sengketa guna mempercepat bantuan bagi para korban. Perlengkapan dan pasokan obat dikirim ke empat lokasi strategis dan cukup untuk merawat 200 ribu orang lebih, selama tiga bulan," ujar Jasarevic, seperti dilaporkan VOA, Rabu (10/4/2019).

Menurut Jasarevic, WHO khawatir konflik yang berkepanjangan akan menghabiskan persediaan medis yang ada, selain kenyataan bahwa WHO juga kekurangan uang.

Dia juga menyebut, WHO tidak akan bisa memenuhi kebutuhan penduduk apabila tidak ada donor yang memberikan dana yang berjumlah 43,5 juta dolar.

Komisaris Tinggi PBB urusan HAM Michelle Bachelet menyerukan kepada semua pihak yang berperang untuk mematuhi peraturan internasional. Juru bicara Ravina Shamdasani menegaskan, semua pihak harus mengusahakan agar warga sipil terlindungi, seperti juga infrastruktur sipil termasuk bandara, sekolah, rumah sakit, dan penjara.

"Komisaris Tinggi menekankan pentingnya menghormati prinsip-prinsip dasar tentang proporsionalitas dalam bertindak. Menarget warga sipil atau fasilitas sipil dengan sengaja adalah kejahatan perang," kata Shamdasani.

Lebih lanjut, menurut Shamdasani, yang dikhawatirkan adalah nasib ribuan pengungsi dan imigran yang berada di kamp-kamp tahanan di sekitar kawasan pertempuran dekat Tripoli. Orang-orang itu, sebutnya, sangat rentan.

PBB pada Senin kemarin mengeluarkan seruan penting supaya diadakan gencatan senjata selama dua jam untuk mengungsikan warga sipil dari pinggiran Tripoli.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut