5 Mata-mata Wanita Paling Berbahaya di Perang Dunia 2
Penolakan itu nyatanya membuat Virginia geram, dia pun mengundurkan diri dari kedutaan, pindah ke Prancis dan bekerja sebagai sopir ambulans. Setelah Perang Dunia II dimulai, Virginia kemudian pindah ke Inggris dan bekerja sebagai mata-mata.
Dengan berpura-pura menjadi reporter New York Post yang bernama Brigitte LeContre, Virginia kembali ke Prancis dan mengumpulkan informasi tentang Jerman untuk diberikan kepada Sekutu, bahkan membebaskan banyak tentara Sekutu dari penjara Jerman.
Karena ulahnya ini, Nazi bahkan menyebutnya sebagai "Mata-mata Sekutu paling berbahaya".
Sebelum Perang Dunia II, Nancy Wake adalah istri pengusaha kaya asal Prancis. Tapi, tidak seperti kebanyakan nyonya kaya raya, Nancy bukanlah sosok yang manja.
Saat perang dimulai, Nancy memutuskan untuk bekerja sebagai sopir ambulans, dan menghabiskan kekayaan yang dia dan suaminya miliki untuk mendukung para tentara Prancis.