Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran
Advertisement . Scroll to see content

9.500 Warga Gaza Masih Hilang, Evakuasi Jenazah Terkendala Larangan Israel

Selasa, 04 November 2025 - 08:03:00 WIB
9.500 Warga Gaza Masih Hilang, Evakuasi Jenazah Terkendala Larangan Israel
Lebih dari 9.500 warga Palestina di Gaza dilaporkan masih hilang sejak perang berlangsung pada 7 Oktober 2023 (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Lebih dari 9.500 warga Palestina di Jalur Gaza dilaporkan masih hilang sejak perang berlangsung pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar di antara mereka diyakini tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh akibat serangan Israel yang terus berlanjut meski perjanjian damai telah diteken.

Menurut data Kantor Media Pemerintah Gaza, operasi pencarian dan evakuasi jenazah berjalan sangat lambat karena militer Israel melarang masuknya alat berat dan tim penyelamat ke sebagian besar wilayah terdampak. Padahal, protokol gencatan senjata secara tegas mengizinkan pengiriman ratusan peralatan teknik untuk membantu pencarian korban.

“Hal ini belum dilaksanakan, kecuali untuk masuknya peralatan terbatas yang digunakan untuk mencari jenazah sandera Israel,” ujar Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Al Thawabteh, dikutip dari Anadolu, Senin (3/11/2025).

Pencarian Tertahan, Ribuan Keluarga Belum Menemukan Anggota Hilang

Ratusan keluarga di Gaza terus melakukan pencarian manual di reruntuhan bangunan menggunakan peralatan seadanya. Banyak di antara mereka yang menggali dengan tangan kosong untuk menemukan anggota keluarga yang hilang.

Kondisi ini diperparah oleh minimnya alat berat, bahan bakar, dan tim medis akibat blokade ketat Israel terhadap bantuan kemanusiaan.

Sejak 10 Oktober hingga akhir bulan, dari total 13.200 truk bantuan yang seharusnya masuk, hanya 3.203 truk yang diizinkan melintas. Ribuan truk lainnya masih tertahan di wilayah Mesir karena Israel belum membuka penuh perlintasan Rafah, satu-satunya jalur keluar masuk bantuan ke Gaza.

Infrastruktur Hancur, Wilayah Tak Layak Huni

Kantor Media Gaza mencatat, 90 persen infrastruktur sipil di Jalur Gaza telah hancur, termasuk rumah sakit, sekolah, dan sistem air bersih. Akibatnya, sebagian besar wilayah kini tak layak huni.

Lebih dari 288.000 keluarga Palestina hidup di jalanan dan area publik tanpa tenda atau rumah mobil, karena Israel juga belum mengizinkan masuknya lebih dari 300.000 unit tenda sebagaimana dijanjikan dalam kesepakatan gencatan senjata.

Dugaan Upaya Sengaja Menghambat Pemulihan

Pemerintah Gaza menuding Israel sengaja memperlambat proses evakuasi dan rekonstruksi sebagai bentuk tekanan politik terhadap warga Palestina. Dengan menahan bantuan dan menolak pembukaan perbatasan, Israel dinilai berusaha mempertahankan kendali penuh atas Gaza.

Sejak Mei 2024, Israel telah mengambil alih sepenuhnya perbatasan Rafah, menghancurkan bangunan di sekitarnya dan melarang warga Palestina melintas.

Dengan ribuan korban masih hilang dan minimnya bantuan, Gaza kini menghadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam dua dekade terakhir. Laporan lembaga lokal menunjukkan sebagian besar korban hilang adalah anak-anak dan perempuan yang tinggal di kawasan padat penduduk sebelum serangan.

Sementara dunia menaruh harapan pada gencatan senjata, warga Gaza justru menghadapi kenyataan pahit, perjanjian damai tanpa kedamaian, dan penghentian perang tanpa akhir penderitaan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut