Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Alexei Navalny, Tokoh Oposisi Pengkritik Presiden Putin Ditahan Setelah Diracun

Senin, 18 Januari 2021 - 07:13:00 WIB
Alexei Navalny, Tokoh Oposisi Pengkritik Presiden Putin Ditahan Setelah Diracun
Alexei Navalny ditahan begitu tiba di bandara Moskow, Rusia (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Pemimpin oposisi Rusia pengkritik keras Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny, ditahan begitu mendarat di Bandara Bandara Sheremetyevo, Moskow, Minggu (17/1/2021). Dia baru pulang dari Jerman untuk menjalani pengobatan setelah diracuni pada tahun lalu.

Rekan Navalny, Ivan Zhdanov, mengatakan, setelah diperiksa di bandara, Navalny dipindahkan ke kantor polisi terdekat. 

Navalny ditangkap atas tuduhan melanggar aturan penangguhan masa tahanan dan terancaman dipenjara 3,5 tahun. Hukuman ini bisa menyalakan kembali tekanan politik negara Barat terhadap Rusia dengan menjatuhkan sanksi.

Navalny diracuni dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow pada musim panas 2020. Dia kemudian dirujuk ke Jerman untuk menjalani perawatan intensif. Para ahli independen yang menyelidiki kandungan dalam tubuh Navalny menyebutkan, racun yang digunakan adalah zat kimia pelumpuh saraf Novichok

Pemerintah Rusia berkali-kali membantah terlibat dalam peracunan Navalny. 

Navalny dinyatakan pulih beberapa bulan lalu, namun tetap berada di Jerman untuk menjalani rawat jalan. Pekan lalu dia mengatakan akan pulang ke rumahnya di Moskow. 

Namun otoritas penjara Moskow, FSIN, menyatakan akan menggunakan segala cara untuk menangkapnya begitu tiba. Navalny dituduh melanggar ketentuan penangguhan hukuman penjara. Pada 2014, dia dinyatakan bersalah terkait kasus penggelapan, tuduhan yang dianggap pria 44 tahun itu dibuat-buat.

Menanggapi ancaman itu, Navalny bercanda kepada wartawan dalam penerbangan pulang dengan mengatakan tidak takut dan tidak percaya akan ditangkap.

Setibanya di bandara, sebelum pemeriksaan imigrasi, empat polisi bermasker menyambut Navalny sambil mengecek paspor. Petugas tidak menjelaskan mengapa Navalny dibawa pergi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut