Alhambra, Jejak Kejayaan Imperium Islam di Spanyol
Dengan luas kurang lebih 14 hektare, menurut Irving, Alhambra kerap disebut sebagai “mukjizat seni”. Betapa tidak, bangunan ini benar-benar indah dan megah.

Bukan hanya taman bunga yang ketika semua mekar akan menebarkan aroma harum, namun interiornya juga ditata demikian apik. Salah satu ikon di bangunan ini yaitu Hausyus Sibb atau Taman Singa. Disebut demikian lantaran ada air mancur yang di bawahnya terdapat 12 patung singa melingkar.
Adapula Baitul Bani Siraj, ruangan bujur sangkar yang dipenuhi kaligrafi Arab. Selain itu Baitul Hukmi, ruangan yang digunakan sebagai pengadilan kala Sultan Yusuf I bertakhta. Di masa Sultan Yusuf I dan Sultan Muhammad V (putra Yusuf), Alhambra berada di puncak kejayaannya.
Kedua sultan ini yang merenovasi Alhambra dan menambahkan sejumlah bagian hingga menjadi wujudnya seperti sekarang ini. Mereka pula yang menjaga imperium Islam tetap berkibar di Andalusia.
Selama ratusan tahun sultan-sultan Daulah Bani Ahmar menjaga Granada dan Andalusia sebagai jantung muslim di Eropa sekaligus bagian dari kekuasaan Islam di dunia. Mereka berupaya memakmurkan rakyat dan negara ini melalui berbagai sektor, dari pertanian hingga perdagangan.