AS Bangun Pelabuhan di Gaza untuk Salurkan Bantuan, Pentagon: Butuh 60 Hari
“Tetapi jika Hamas benar-benar peduli terhadap rakyat Palestina, sekali lagi, kami berharap misi internasional untuk menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan ini dapat terlaksana tanpa hambatan,” ucap Ryder.
Dia memperkirakan, setelah beroperasi, sistem pelabuhan itu akan memungkinkan pengiriman sekitar 2 juta makanan ke warga Gaza setiap hari. Sebagai perbandingan, militer AS telah mengirimkan total sekitar 124.000 makanan selama empat kali melalui udara dalam seminggu terakhir.
PBB telah memperingatkan bahwa bencana kelaparan di Jalur Gaza hampir tidak dapat dihindari jika tidak ada tindakan segera dari komunitas internasional. Menurut perkiraan, kelaparan mungkin melanda wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta jiwa itu minggu depan. PBB pun menyatakan, ketika bencana kelaparan telah diumumkan, maka sudah terlambat bagi para pihak untuk membantu penduduk Gaza.
“Anak-anak di Gaza tidak sabar untuk makan. Mereka sudah sekarat karena kekurangan gizi dan (upaya untuk) menyelamatkan nyawa mereka hanya dalam hitungan jam atau hari, bukan minggu,” kata aktivis Save the Children, Jason Lee, seperti dikutip Reuters, Sabtu (9/3/2024).
Beberapa anggota parlemen AS dan organisasi bantuan menilai rencana pembangunan sistem dermaga terapung yang diumumkan Biden Kamis (7/3/2024) lalu bukan solusi tepat untuk mengatasi kelaparan di Gaza. Menurut mereka, rencana itu terkesan hanya untuk menutupi masalah yang lebih besar, yaitu kegagalan Pemerintah Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza melalui jalur darat, yang merupakan pilihan tercepat dan paling efisien.
“Ini bukan masalah logistik; ini masalah politik,” kata Direktur Eksekutif Médecins Sans Frontières (Dokter Lintas Batas) di AS, Avril Benoit.
“Daripada mengandalkan militer AS untuk mencari solusi, (Pemerintah) AS seharusnya mendesak akses kemanusiaan segera dengan menggunakan jalan dan titik masuk yang sudah ada,” ujar dia.
Editor: Ahmad Islamy Jamil