AS Ikut Tangani Kasus Suap Pengadaan Pesawat Garuda yang Menjerat Emirsyah Satar
MONTREAL, iNews.id – Amerika Serikat ikut menangani penyelidikan internasional atas dugaan suap terkait penjualan pesawat jet Bombardier ke Garuda Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh produsen pesawat asal Kanada itu, Kamis (6/5/2021).
Bombardier menyatakan, Departemen Kehakiman AS pada Februrari lalu meminta dokumen dan informasi terkait dengan akuisisi dan perjanjian sewa pesawat CRJ1000 ke maskapai penerbangan asal Indonesia itu antara 2011 dan 2012. Seorang juru bicara Bombardier mengatakan, perusahaannya bekerja sama sepenuhnya dengan Washington DC.
Pada November tahun lalu, Kantor Penanganan Penipuan Serius Inggris (SFO) juga menyatakan sedang menyelidiki Bombardier atas dugaan penyuapan dalam transaksi tersebut.
Reuters melansir, pihak berwenang di Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat mencapai rekor penyelesaian kasus suap 4 miliar dolar AS dengan produsen pesawat Eropa, Airbus, tahun lalu. Ketiga negara juga meraih kesepakatan pembelaan senilai 800 juta dolar AS dengan produsen mesin Inggris, Rolls-Royce, pada 2017.
Kedua penyelesaian masalah hukum tersebut mencakup penjualan pesawat atau mesin ke beberapa maskapai penerbangan dunia, termasuk Garuda. Reuters belum dapat menghubungi pihak Garuda untuk dimintai komentar di luar jam kerja.