AS Sebut Myanmar Masih Simpan Senjata Kimia
DEN HAAG, iNews.id - Amerika Serikat menuding Myanmar melanggar konvensi internasional tentang senjata kimia dan menyebut negara itu masih menyimpan stok yang ditinggalkan sejak 1980-an.
Wakil Asisten Menlu AS Thomas DiNanno, dalam pertemuan tahunan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag, Belanda, mengatakan, senjata kimia itu disimpan di fasilitas bersejarah yang pernah digunakan untuk memproduksi gas mostar.
Diketahui, Myanmar bergabung dalam Konvensi Senjata Kimia (CWC) tahun 2015 yang melarang anggotanya memproduksi, menyimpan, dan menggunakan senjata kimia.
"AS memiliki kekhawatiran serius bahwa persediaan senjata kimia masih berada di fasilitas senjata kimia bersejarah Myanmar," kata DiNanno, seperti dikutip dari AFP, Selasa (26/11/2019).
Menurut dia, informasi yang diperoleh Myanmar memiliki program senjata kimia pada 1980-an, mencakup pengembangan mostar belerang dan fasilitas produksi.