Dalam konferensi pers bersama di Berlin pada Jumat(15/3/2024) pekan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina. Saat ini, pasukan Kiev sedang kekurangan amunisi menghadapi pertempuran terberat melawan agresi militer Rusia.
Bernie Sanders: Banyak Perusahaan Senjata AS Menangguk Untung dari Perang Ukraina
Dukungan Eropa tersebut menjadi semakin penting karena Biden tidak bisa mendapatkan paket bantuan besar untuk Ukraina melalui Kongres AS. Apalagi, sebagian besar perhatian kebijakan luar negerinya kini juga terfokus pada “proyek” perang Israel di Gaza.
Namun para pejabat AS mengungkapkan, tanpa Amerika, dukungan Eropa terhadap Ukraina tidak akan cukup untuk melawan pasukan Rusia. “Tidak ada cara bagi para sekutu kami untuk benar-benar menggabungkan kekuatan untuk menutupi kurangnya dukungan AS,” kata seorang pejabat senior pertahanan AS.
Rusia secara konsisten memperingatkan Barat untuk tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina. Bagi Moskow, tindakan semacam itu hanya akan memperpanjang konflik.
Rusia juga melihat konflik Ukraina sebagai perang hibrida yang dipimpin oleh Amerika Serikat bersama para sekutu Barat.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku