Atas Permintaan China, WHO Pantau Munculnya Wabah Pes di Mongolia
"Kami sedang melacak kasus-kasus pes lainnya di China. Ini dikelola dengan baik. Saat ini, kami tidak mengganggapnya berisiko tinggi, tetapi kami mengawasinya dengan cermat," lanjutnya.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), wabah pes tergolong langka di China dan bisa diobati. Sejak tahun 2014, data NHC mencatat sedikitnya lima orang meninggal disebabkan pes.
Kasus terbaru pes pertama kali dilaporkan pada Sabtu (4/7) lalu di rumah sakit wilayah Banner Tengah Urad, Inner Mongolia, tepatnya di kota Bayannur. Belum jelas bagaimana pasien bisa terinfeksi bakteri tersebut. Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, pasien dinyatakan dalam kondisi stabil.
"Wabah pes jarang terjadi, biasanya ditemukan di wilayah geografis tertentu di seluruh dunia dimana wabah itu masih endemik."
"Pes adalah wabah yang paling umum ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan kutu yang terinfeksi serta kontak langsung dengan hewan kecil lainnya. Tidak mudah menular antar manusia," ucapnya.
Editor: Arif Budiwinarto