Bahrain Tolak Impor Barang Israel yang Diproduksi di Tanah Palestina yang Dicaplok
DUBAI, iNews.id - Bahrain tidak akan mengizinkan impor barang Israel yang diproduksi di wilayah pendudukan Palestina. Bahrain merupakan negara Arab keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel setelah Mesir, Yordania, dan Uni emirat Arab.
Penegasan yang dilaporkan kantor berita pemerintah BNA, mengutip sumber pemerintah ini sekaligus meluruskan pernyataan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Zayed bin Rashid Al Zayani yang pada awal pekan menyampaikan keterbukaan impor barang dari Israel termasuk yang diproduksi di tanah yang direbut dari Palestina maupun Suriah.
Al Zayani mengatakan, Bahrain tidak akan membedakan barang yang diproduksi di Tepi Barat, Israel, maupun Dataran Tinggi Golan.
"Pernyataan menteri disalahartikan dan kementerian berkomitmen pada sikap teguh pemerintah Bahrain mengenai kepatuhan terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa," demikian laporan BNA, mengutip sumber dari kementerian, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/12/2020).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina Riyad Al Maliki sempat memprotes pernyataan Al Zayani melalui sambungan telepon dengan Menlu Bahrain Abdullatif Al Zayani. Abdullatif lalu membantah rencana tersebut.
"Komentar yang dituduhkan sangat bertentangan dengan posisi pemerintah (Bahrain) bagi perjuangan Palestina," demikian pernyataan kantor Maliki, menirukan komentar Abdullatif.