Bandara Miami AS Tutup 1 Terminal karena Kekurangan Tenaga Keamanan
WASHINGTON, iNews.id - Bandara Internasional Miami, Amerika Serikat (AS), akan menutup terminal lebih awal selama tiga hari karena kekurangan petugas pemeriksaan Transportation Security Administration (TSA). Hal itu diungkapkan oleh juru bicara bandara Greg Chin.
Pos pemeriksaan keamanan di terminal G bandara akan ditutup setelah pukul 13.00 waktu setempat pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin. Terminal G merupakan salah satu dari enam terminal di bandara tersebut.
"Karena meningkatnya jumlah petugas pemeriksaan yang tidak melapor untuk bekerja, kami memutuskan untuk mengambil langkah pencegahan ini dan memindahkan sekitar 12 penerbangan ke tempat lain yang berdampingan di sore hari," jelasnya, seperti dilaporkan CNN, Sabtu (12/1/2019).
"Kami merasa kami harus membuat keputusan sebelum akhir pekan," kata Chin, kepada Miami Herald.
Penutupan sebagian pemerintahan AS memyebabakan karyawan TSA bekerja tanpa upah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa bandara mungkin tidak dapat memberikan standar keamanan seperti biasanya.
Ratusan petugas pemeriksaan keamanan TSA di setidaknya empat bandara utama menyerukan keberatan atas shift sejak penutupan pemerintahan AS yang dimulai pada 22 Desember.
Pekan lalu, juru bicara TSA Michael Bilello mengakui seruan itu dimulai selama masa liburan dan terus meningkat. Badan itu pun memantau situasinya dengan cermat.
Pejabat serikat menyatakan petugas tidak dapat bekerja tanpa dibayar.
Seorang pejabat serikat TSA mengatakan kepada CNN, beberapa karyawan mendapati bahwa datang untuk bekerja sebenarnya merugikan mereka secara finansial, ketika memperhitungkan biaya seperti perawatan anak dan perjalanan pulang pergi.
Beberapa membolos bekerja untuk mencari pekerjaan sementara guna memenuhi kebutuhan hidup.
Dua pejabat federal menuturkan, para petugas beralasan sakit sebagai protes terhadap harapan bahwa mereka bekerja tanpa gaji sampai pemerintahan Trump dan Kongres membuat kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan.
Sekitar 51.000 petugas TSA termasuk di antara 800.000 pegawai pemerintah yang bekerja tanpa dibayar atau dengan cuti, dan ditetapkan akan kehilangan gaji penuh pertama mereka pada pekan ini.
Editor: Nathania Riris Michico