Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PBB Terkejut Israel Bantai 100 Lebih Warga Gaza dalam Semalam saat Gencatan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Bayi Gaza Ini Diselamatkan dari Rahim Ibu yang Tewas Dibom Israel, Lahir Yatim Piatu

Senin, 22 April 2024 - 08:01:00 WIB
Bayi Gaza Ini Diselamatkan dari Rahim Ibu yang Tewas Dibom Israel, Lahir Yatim Piatu
Bayi ini diselamatkan dari rahim ibunya yang meninggal akibat serangan udara Israel di Rafah, Gaza (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Seorang bayi perempuan lahir dari rahim ibunya yang meninggal dunia akibat serangan Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza, Palestina, Sabtu (20/4/2024). Perempuan bernama Sabreen Al Sakani itu terbunuh bersama suami dan seorang anaknya yang lain dalam serangan udara tentara Zionis terhadap dua rumah berdampingan. 

Pejabat kesehatan di Gaza mengungkap 19 orang tewas dalam serangan itu, 13 di antaranya merupakan anak-anak dari satu keluarga.

Mohammed Salama, dokter yang merawat sang bayi, mengatakan persalinan dilakukan melalui operasi Caesar karena ibunya telah meninggal. Bayi tersebut lahir di usia kandungan 30 pekan dengan berat 1,4 kg. Kondisi sang bayi stabil dan membaik secara bertahap.

Menurut Salama, bayi akan dirawat selama 3 hingga 4 pekan. Setelah itu akan dilihat perkembangannya. Jika sudah sehat, rumah sakit masih menentukan siapa yang akan merawatnya, apakah kakaknya yang juga masih kecil, bibi dan paman, atau kakek dan neneknya. 

"Ini tragedi terbesarnya, kalaupun anak ini selamat, dia terlahir sebagai yatim piatu," ujar Salama, dikutip dari Reuters, Senin (22/4/2024).

Bayi ditempatkan di inkubator sebuah rumah sakit di Rafah dengan tulisan 'Bayi Syahidah Sabreen Al Sakani' di pita yang dipasang di dadanya.

Seorang anak Sakani yang selamat dalam serangan tersebut, Malak, berjanji akan merawat adiknya. Dia memberi nama bayi perempuan itu dengan Rouh.

“Gadis kecil Malak senang adiknya lahir ke dunia,” kata Rami Al Sheikh, kakak dari Almarhumah Sakani.

Serangan Israel terhadap dua rumah menewaskan 13 anak serta dua perempuan dewasa, termasuk Sakani.

Sementara itu militer Israel berdalih serangan mengincar pos militer pejuang Palestina tanpa menunjukkan bukti.  Namun klaim itu dibantah keras Saqr Abdel Aal, kerbat dari para korban pembantaian.

“Semuanya perempuan dan anak-anak. Seluruh identitas (keluarga) saya telah dibunuh, termasuk istri, anak-anak, dan semua orang," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut