Bukan Hanya Indonesia, Jepang Juga Pernah Salah Beri Peringatan Gempa Picu Kepanikan
"Gempa bumi terjadi di lepas pantai Ibaraki. Bersiaplah untuk goncangan yang kuat," demikian isi pesan melalui ponsel.
Warga pun bersiap menghadapi guncangan dengan mengikuti prosedur gempa. Layanan transportasi massal seperti kereta dihentikan sementara. Namun setelah ditunggu beberapa saat gempa tak kunjung muncul.
Pesan dari Badan Meteorologi Jepang itu disebabkan adanya kesalahan pembacaan sistem peringatan terhadap dua gempa kecil yang terjadi di waktu bersamaan.
Badan meteorologi menyebut gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Prefektur Ibaraki. Padahal yang terjadi adalah gempa 4,4 SR dan 3,9 SR pada pukul 11.02 waktu setempat. Titik pusat gempa berada di laut, berjarak 350 kilometer sebelah barat dan getarannya tidak dirasakan sampai daratan.
Stasiun televisi NHK menayangkan bagaimana perdana menteri Jepang saat itu, Shinzo Abe, mengecek ponselnya begitu alarm berbunyi.
Warga juga sempat diminta melindungi diri dan menjauhi benda-benda yang tak stabil terhadap guncangan.
Peringatan gempa yang salah juga terjadi pada Agustus 2016 di Jepang, peringatan dikirim kepada warga untuk gempa berkekuatan 9,1 SR, namun guncangan besar tak terjadi kala itu.
Editor: Anton Suhartono