Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lionel Messi Datang, Warga India Malah Ngamuk hingga Merusak Stadion
Advertisement . Scroll to see content

China Dikabarkan Mulai Tarik Pasukan dari Lembah Galwan, Haruskah India Percaya?

Selasa, 07 Juli 2020 - 05:20:00 WIB
China Dikabarkan Mulai Tarik Pasukan dari Lembah Galwan, Haruskah India Percaya?
Tentara China (ilustrasi). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

LADAKH, iNews.idChina dikabarkan mulai menarik mundur pasukannya dari wilayah perbatasan negara itu dengan India di kawasan Himalaya, menyusul bentrokan pasukan militer kedua negara pada Juni lalu yang menewaskan 20 tentara India.

Sumber Pemerintah India menuturkan, militer China pada Senin (6/7/2020) ini terlihat membongkar tenda dan bangunan di Lembah Galwan dekat tempat bentrokan terakhir terjadi. Kendaraan-kendaraan milik angkatan bersenjata Tiongkok pun terlihat menyingkir dari daerah itu, juga di Hotsprings dan Gogra—dua zona perbatasan yang diperebutkan kedua negara.

Dilansir Reuters, Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval, dan salah satu diplomat utama China, Wang Yi, pada Minggu (5/7/2020) telah bertukar pandangan mengenai isu perbatasan. Berdasarkan catatan singkat dari India dan China yang dirilis pada hari ini, kedua belah pihak menyatakan telah setuju untuk menarik mundur pasukan secara signifikan.

Catatan dari India juga menyebutkan kedua belah pihak telah sepakat untuk menghormati Garis Kendali Aktual (LAC) yang mencerminkan posisi di sepanjang bagian perbatasan yang diperebutkan. Aspek itu tidak termasuk dalam catatan Beijing terkait pertemuan tersebut.

Menanggapi pertanyaan apakah China telah memindahkan kembali peralatan di Lembah Galwan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan kedua belah pihak mengambil langkah-langkah efektif untuk memisahkan dan meredakan situasi di perbatasan.

“Kami berharap India akan bertemu China di jalan tengah dan mengambil langkah konkret untuk melaksanakan apa yang disepakati kedua belah pihak, terus berkomunikasi secara erat melalui saluran diplomatik dan militer, serta bekerja sama untuk mendinginkan situasi di perbatasan,” kata Zhao dalam konferensi pers, Senin (6/7/2020).

Sebelumnya, pada pekan terkahir Juni, China dilaporkan secara diam-diam mendirikan sejumlah bangunan untuk pangkalan militer baru di wilayah perbatasan dengan India. Padahal, kedua pihak pada waktu itu telah sepakat untuk berdamai dan menarik pasukan dari kawasan yang disengketakan tersebut.

Bangunan-bangunan yang didirikan China itu berada di dekat lokasi bentrokan maut di kawasan di Himalaya Barat, yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India, Senin (15/6/2020) malam.

Reuters melansir, keberadaan puluhan bangunan yang ditunjukkan oleh gambar-gambar satelit terbaru itu tampknya bakal meningkatkan kekhawatiran akan gejolak lebih lanjut antara dua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir itu.

Seorang pakar data satelit dari Australian Strategic Policy Institute, Nathan Ruser mengatakan, pembangunan itu menunjukkan bahwa ada sedikit tanda de-eskalasi di wilayah yang disengketakan. “Citra satelit dari Lembah Galwan pada 22 Juni menunjukkan bahwa ‘penarikan’ (pasukan dari daerah yang disengketakan) sebenarnya bukan kata yang tepat digunakan oleh Pemerintah (India),” ungkap Ruser dalam sebuah cuitan di Twitter.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut