China Teken Pakta Keamanan dengan Kepulauan Solomon, AS dan Australia Kegerahan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menolak rencana kunjungan pejabat AS ke Solomon. “Upaya yang disengaja untuk meningkatkan ketegangan dan memobilisasi kubu-kubu saingan juga pasti akan gagal,” katanya.
Wang Wenbin menuturkan, pakta kerangka kerja sama telah ditandatangani baru-baru ini oleh Menlu China Wang Yi dan Menlu Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele. Namun, dia tidak menjelaskan lebih perinci tentang di mana atau kapan penandatanganan pakta itu berlangsung.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC) mengatakan, Amerika Serikat akan mengintensifkan keterlibatannya di kawasan Pasifik untuk memenuhi tantangan abad ke-21, baik dari segi keamanan maritim dan pembangunan ekonomi, hingga krisis iklim dan Covid-19.
Adapun Canberra khawatir bahwa pakta China-Solomon itu bisa menjadi langkah menuju kehadiran militer Beijing kurang dari 2.000 km dari pantai Australia. Menlu Australia, Marise Payne mengatakan, negaranya sangat kecewa dan terus mencari tahu tentang klausul perjanjian antara China dan Solomon.
“(Pakta) itu memiliki potensi untuk merusak stabilitas di kawasan kami,” katanya.
Lembaga penyiaran nasional Australia, ABC melaporkan, Sogavare berencana untuk membuat pengumuman terkait isu tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Pejabat Kepulauan Solomon sebelumnya telah menandatangani pakta keamanan dengan Kedutaan Besar China yang akan memungkinkan polisi China untuk melindungi infrastruktur dan ketertiban sosial. Akan tetapi para menteri Solomon belum menandatanganinya.