Deretan Negara Tarik Dubes dari Israel akibat Perang di Gaza, Ada yang Putuskan Hubungan
Cile yang memiliki populasi warga Palestina terbesar di luar dunia Arab, telah mengambil sikap serupa. Pemerintah Cile atau juga disebut Chili menarik duta besarnya untuk Israel untuk berkonsultasi pada Selasa, 31 Oktober 2023, setelah apa yang digambarkannya sebagai pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional yang berasal dari serangan militer baru-baru ini di Jalur Gaza.
"Cile mengutuk keras dan mengamati dengan penuh keprihatinan… operasi militer ini," kata Kementerian Luar Negeri Cile dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Presiden Cile Gabriel Boric Font mengumumkan akan memanggil duta besarnya untuk Israel, Jorge Carvajal, untuk berkonsultasi di ibu kota Santiago.
"Cile mengecam keras dan mengamati dengan penuh keprihatinan bahwa operasi militer ini – yang pada tahap perkembangannya melibatkan hukuman kolektif terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza – tidak menghormati norma-norma dasar hukum internasional, seperti yang ditunjukkan oleh lebih dari delapan ribu warga sipil. Korbannya, kebanyakan perempuan dan anak-anak," tulis Boric di X.
Bahrain telah mengonfirmasi mereka menarik duta besarnya dari Israel pada Kamis, 2 November 2023 lalu. Negara ini juga menangguhkan hubungan ekonomi dengan Tel Aviv di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza.
Parlemen Bahrain dalam pernyataannya mengatakan Duta Besar Israel Eitan Naeh telah meninggalkan Manama. Sementara utusan Bahrain, Khaled Yousif Al-Jalahma, dipanggil kembali dari Israel.
"Ini merupakan konfirmasi atas posisi bersejarah dan tegas Bahrain dalam mendukung perjuangan Palestina," kata Parlemen Bahrain, dikutip dari Anadolu.
Parlemen memuji Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa atas tindakannya. Mereka berjanji untuk mendorong lebih banyak keputusan dan tindakan untuk menyelamatkan nyawa warga sipil di Gaza dan seluruh wilayah Palestina.
Pernyataan pemerintah Bahrain di Manama tidak menyebutkan pemutusan hubungan ekonomi meski menyebutkan penerbangan antara kedua negara dihentikan sementara.
Namun, pengumuman Bahrain pada hari Kamis tersebut memicu reaksi yang kontradiktif dengan Israel yang bersikeras bahwa mereka belum diberitahu. Mereka mengklaim hubungan dengan Bahrain tetap stabil.
"Kami ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada pemberitahuan atau keputusan yang diterima dari pemerintah Bahrain dan pemerintah Israel untuk memulangkan duta besar negara tersebut. Hubungan antara Israel dan Bahrain stabil," kata Kementerian luar negeri Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.